JURNALIS.co.id – Sebanyak 300 batang lebih pohon cabai hasil tanaman warga binaan pemasyarakatan (WBP) Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas 2A Pontianak siap dipasarkan.
Ratusan pohon cabai siap panen tersebut adalah bagian pembinaan yang dilakukan petugas Rutan terhadap warga binaan.
Kasubsi Bimbingan Kerja Rutan Kelas 2A Pontianak, Akhmad Yanuar mengatakan program budidaya cabai tersebut mulai dilaksanakan sejak dua bulan lalu dan melibatkan lima orang warga binaan yang telah diseleksi.
“Jadi kelima warga binaan yang dilibatkan dalam adalah mereka yang telah diseleksi dan dinyatakan layak,” katanya, Selasa (12/09/2023).
Akhmad menerangkan sebelum program dilaksanakan, pihaknya terlebih dahulu melakukan surve tanaman apa yang peminatnya tinggi di pasaran. Dimana hasil survei tersebut cabai adalah tanaman yang pangsa pasarnya cukup besar. Sehingga pihaknya kemudian memulai program budidaya cabai.
Dikatakan Akhmad, karena lahan dan tanah yang ada di Rutan tidak cukup dan tidak dapat digunakan, maka penanaman dilakukan menggunakan media polibag. Sementara tanah yang digunakan adalah tanah bakar yang sudah diproses, ditambah dengan pupuk kotoran sapi serta vitamin penyubur.
Akhmad menerangkan, selama proses budidaya dilakukan, lebih dari 300 batang cabai tumbuh subur dan berbuah.
“Alhamdulillah, kerja keras kelima warga binaan dan dengan pembinaan yang dilakukan cabai yang ditanam tumbuh subur,” ucapnya.
Akhmad menjelaskan, karena cabai salah salah satu komoditas yang dibutuhkan masyarakat, beberapa hari lalu pihaknya mempromosikan tanaman tersebut melalui media sosial. Ternyata, peminat tanaman cabai hasil budidaya warga binaan cukup tinggi.
Pada Senin (11/09/2023) lalu, sebanyak 100 batang pohon cabai laku terjual.
“Untuk hari ini, Selasa pagi 12 September 2023 sudah ada sepuluh batang cabai yang laku terjual,” ungkap Akhmad.
Akhmad mengungkapkan selain cabai, warga binaan juga melakukan budidaya buah melon dan tomat. Harapannya kedua jenis tanaman tersebut juga dapat tumbuh subur sehingga dapat dipasarkan.
“Untuk cabai kami jual Rp50 per batang. Dari hasil penjualan disisihkan untuk pengembalian modal, kas dan upah untuk warga binaan yang bekerja,” terangnya.
Akhmad berharap dari program pembinaan yang dilakukan, dapat memberikan dampak positif bagi warga binaan. Sehingga mereka memiliki keterampilan yang dapat dikembangkan ketika bebas nanti.
“Ini adalah cara bagaimana memanusiakan manusia. Mereka berada di Rutan, berusaha untuk menjadi manusia yang lebih baik,” ujar Akhmad. (hyd)
Discussion about this post