JURNALIS.co.id – Gunakan listrik PLN yang andal, dua perusahaan peternakan ayam di Kelurahan Sedau dan Kelurahan Pangmilang, Kecamatan Singkawang Selatan, Kota Pontianak, optimis mampu meningkatkan produktivitas usahanya.
Menurut Sudarman, Direktur CV Anugrah Mitra Berkah, modernisasi metode ternak ayam dari model terbuka menjadi tertutup atau close farm menuntut peternak untuk memanfaatkan listrik secara optimal. Dengan demikian, peternak dapat meningkatkan kualitas hasil dan mengelola usahanya dengan lebih efisien.
“Saya berterima kasih atas dukungan yang telah diberikan PLN, karena permohonan pasang baru listrik dengan daya 147.000 VA segera direspon PLN sehingga proses pembibitan di kandangnya tidak terkendala,” ujar Sudarman, Minggu (24/09/2023).
Diakuinya, kondisi sistem kelistrikan di Kota Singkawang dan sekitarnya sangat kondusif, sehingga pihaknya dalam menjalankan usaha dengan aman dan nyaman.
Sementara itu, pengusaha industri alas telur di Kelurahan Pangmilang, Kecamatan Singkawang Selatan, Kota Singkawang, Muhammad Andry Lamfeild, juga mengaku sangat terbantu atas dukungan PLN yang telah menghadirkan listrik yang andal sehingga dirinya optimis mampu menerapkan sistem elektrifikasi pada mesin pencetak alas telur miliknya yang kini telah menikmati listrik PLN dengan daya 53.000 VA.
Menurut Andry, kini proses cetak alas telur lebih produktif setelah melakukan pasang baru listrik PLN.
“Hal ini menjadi semangat baru bagi kami dalam memenuhi permintaan pasar yang tinggi,” jelas Andry.
General Manager PLN UID Kalbar, Wahyu Jatmiko, mengatakan bahwa pihaknya terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik untuk mendukung produktivitas seluruh sektor usaha yang ada di Kalbar, baik di sektor perikanan, perkebunan, pertanian dan peternakan melalui program Electrifying Agriculture.
“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan melalui digitalisasi layanan kami juga berupaya memberikan kemudahan akses layanan kelistrikan kepada pelanggan,” kata Jatmiko .
Lebih lanjut Ia berterima kasih atas kepercayaan para pelaku usaha kepada PLN. Diakuinya, daya mampu pembangkit di sistem Khatulistiwa saat ini sebesar 641 MW, sementara estimasi beban puncak tertinggi sebesar 461 MW.
“Dengan spare daya listrik sebesar 180 MW, kami optimis mampu melayani kebutuhan listrik masyarakat. Silahkan para pelaku usaha lebih fokus pada pengembangan usahanya, biar kami yang urus listriknya,” pungkas Jatmiko. (hen)
Discussion about this post