JURNALIS.co.id – Pondok Pesantren (Ponpes) Madinatul Qur’an Pal XIII, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya alami rusak parah akibat diterjang angin puting beliung, Selasa (17/10/2023). Atas kejadian tersebut, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan meninjau langsung ke lokasi pesantren.
Muda mengatakan informasi Pondok Pesantren diterjang puting beliung, pihaknya langsung memerintahkan Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kubu Raya untuk segera mendata dan melihat kondisi bangunan yang diterjang angin puting beliung.
“Langkah awal, bagaimana para santri di pondok ini bisa mendapatkan bantuan darurat,” kata Muda Mahendrawan saat mengunjungi Pondok Pesantren Madinatul Qur’an, Rabu (18/10/2023) pagi.
Bupati Muda menambahkan, pemerintah daerah bersama semua pihak akan mengupayakan bantuan agar aktivitas di pondok pesantren ini kembali normal.
“Kita akan mendata bangunan yang rusak agar Tahun 2024 bisa kita anggarkan untuk perbaikannya,” ucap Muda.
Ia menjelaskan APBD perubahan 2023 ini sedang berjalan, sehingga perbaikan pembangunannya akan dilakukan tahun 2024 mendatang.
“Sambil berjalan, kita bersama pihak pondok pesantren akan terus berupaya agar proses belajar mengajar bisa terus berjalan,” tutur Muda.
Tak hanya itu, Bupati Muda juga mengapresiasi semua pihak, terutama pihak kepolisian dan Satpol PP yang bergerak cepat melakukan antisipasi, terutama menghindari korban jiwa saat terjadinya puting beliung.
“Yang terpenting, bagaimana proses pendidikan di pondok pesantren ini bisa terus berjalan dan jangan sampai anak-anak santri di sini mengalami trauma,” kata Muda.
Sementara Pimpinan Pondok Pesantren Madinatul Qur’an, Fahrur Rozi mengatakan beberapa bangunan Ponpes (Ponpes) yang mengalami rusak berat akibat hujan lebat disertai angin kencang pada Selasa (17/10/2023) sore.
“Ada empat bangunan yang rusak, salah satunya adalah bangunan utama yang digunakan untuk belajar mengajar santri,” kata Fahrur Rozi, saat menerima kunjungan Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan di Ponpes Madinatul Qur’an, Rabu (18/10/2023) pagi.
Ia menambahkan, empat bangunan yang alami rusak berat itu antara lain bangunan di depan hancur, WC tempat mandi santri, atap bangunan kelas yang hancur dan berantakan.
“Selain itu, asrama putri dan pendopo Ponpes juga ambruk diterjang angin kencang,” ujar Fahrur Rozi.
Fahrur Rozi menjelaskan, angin puting beliung terjadi sekitar pukul 16.00 WIB saat itu santri sedang berada di luar, ketika saat kejadian tidak ada santri yang menjadi korban.
“Ketika angin mulai kencang, saya bersama ustadz lainnya langsung mengecek kondisi santri dan menghimbau santri untuk segera kumpul di halaman untuk menghindari runtuhan bangunan,” ucap Fahrur Rozi.
Ia bersyukur dalam musibah ini tidak ada santri yang mengalami luka-luka, karena semua santri sudah dievakuasi di halaman pondok.
“Alhamdulillah, dari 200 santri yang bermukim di pondok pesantren ini semuanya selamat dan tidak ada korban jiwa maupun luka-luka,” kata Fahrur Rozi. (sym)
Discussion about this post