JURNALIS.co.id – Pj Bupati Kayong Utara Romi Wijaya menggelar coffee morning dan discussion bersama seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), organisasi masyarakat (ormas) dan tamu undangan lainnya, Senin (06/11/2023). Kegiatan berlangsung di Aula Istana Rakyat Sukadana ini mengusung tema ‘Merawat Pendidikan Gratis dengan Meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bidang Pendidikan di Kabupaten Kayong Utara’.
Dalam kesempatan tersebut, Pj Bupati Romi Wijaya mengatakan berdasarkan isu strategis dalam peran pemerintah daerah untuk meningkatkan IPM, maka terdapat tiga dimensi penting yang perlu diperhatikan.
“Yaitu pendidikan, kesehatan dan ekonomi,” jelasnya.
Untuk itu, Romi menggagas sebuah inovasi revitalisasi dan optimalisasi manajemen yang terintegrasi dalam upaya meningkatkan IPM Kayong Utara.
“Dari isu strategis ini saya mencoba menggagas sebuah inovasi yaitu revitalisasi dan optimalisasi manajemen yang terintegrasi. Ini bagaimana kita memberikan penguatan-penguatan atau mengoptimalkan yang sudah ada, karena di birokrasi itu semua sudah ada, sistemnya sudah ada, regulasinya sudah ada hanya yang tidak ada itu kita kekurangan konsep dan konsep tadi kita bisa aktualisasikan,” terangnya.
Dikatakan Romi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan IPM Kayong Utara pada tahun 2022 mencapai 63,81. Meningkat 0,91 poin dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya yang hanya 62,90.
“Ini salah satu bagian dari tugas dan tanggungjawab kita bersama baik sebagai ASN atau bagian dari stakeholder yang ada di Kayong Utara ini,” ucapnya.
Romi menegaskan IPM bukan hanya domainnya dunia pendidikan, namun mencakup sektor-sektor yang luas. Ini relevan dengan amanah konstitusi Indonesia yaitu memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Jadi permasalahan saat ini bagaimana peran kita dalam meningkatkan IPM ini. Oleh Karena itu, menjadi PR kita bersama untuk merumuskan apa yang menjadi alternatif strategi, inovasi dan rencana aksi yang harus dilakukan,” tuturnya.
Romi juga menyoroti pengeluaran per kapita yang terbilang rendah dan IPM Kabupaten Kayong Utara yang masih berada di peringkat 14 se-Kalimantan Barat. Kendati begitu, berdasarkan nilai rata-rata IPM Kayong Utara tidak terlalu jauh dengan kabupaten lain. Sehingga pemerintah daerah tetap optimis bisa lebih baik kedepan.
“Berdasarkan data BPS menyebutkan IPM kita terus meningkatkan dari tahun 2019 hingga 2022 untuk 2023 kita masih menunggu rilis dari BPS. Yang jelas di sini memang ada progres yang fluktuatif terkait IPM ini,” sebutnya.
Kemudian, kata Romi, untuk rata-rata lama sekolah di Kayong Utara berdasarkan data BPS hanya tamat SD atau kelas 1 SMP. Sedangkan untuk usia harapan hidup berada di 68,82 tahun 2022.
“Paling miris adalah pengeluaran per kapita kita hanya ada di angka 7,9 juta per tahun. Artinya, setiap orang Kayong hanya mampu rata-rata belanja untuk memenuhi kebutuhan per tahun hanya 7,9 kalau dibagi 12 jadi hanya ratusan ribu per bulan dan kita masih berada diperingkat 14, namun sebenarnya kita tidak terlalu jauh dengan rata-rata Kalbar artinya bukan sesuatu yang tidak mungkin kita bisa melampaui mereka,” bebernya.
Romi menegaskan paling penting adalah ketepatan program kegiatan pemerintah daerah yang diformulasikan dalam kebijakan penganggaran.
“Konsistensi di antara perencanaan penganggaran itu yang paling penting, supaya efektifitas program kegiatan dapat tujuan sasarannya sebagaimana yang diinginkan,” pungkas Romi Wijaya.( bak)
Discussion about this post