JURNALIS.co.id – Dalam rangka mencegah Demam Berdarah Dengue (DBD) Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), dr Harisson MKes, menghimbau dan mengajak seluruh lapisan masyarakat dan seluruh Kepala Sekolah Se-Kalbar untuk peduli terhadap kebersihan lingkungan.
“Perlu kita kembali menggalakkan gerakan gotong-royong Jumat bersih, terutama memperhatikan tempat-tempat yang bisa menjadi sarang nyamuk Demam Berdarah. Ayo kita berantas, kalau masyarakat tidak peduli untuk memberantas sarang-sarang nyamuk di lingkungan sekitarnya atau rumahnya maka percuma kita Fogging, karena Fogging itu tidak akan efektif kalau tidak disertai dengan pemberantasan sarang nyamuk, sebab kalau kita Fogging itu hanya nyamuk-nyamuk yang ada di udara yang bisa mati, tapi jentik-jentik yang ada di larva nyamuk yang pada tempat-tempat genangan air seperti di tong dan tempayan penampungan air itu beberapa hari kemudian akan keluar. Mari kita berantas sama-sama Demam Berdarah ini dengan peduli terhadap lingkungan,” ajak Pj Gubernur Harisson, usai menghadiri Gerakan serentak cegah DBD dan Tangkal DBD (Gertak Cekal DBD) dengan Jumat bersih-Lingkungan, Larvasida, Fogging terfokus dan Gerak Antik (Amati Jentik) yang dilaksanakan oleh masyarakat di lingkungan Perumahan KORPRI Sungai Raya Dalam, Jumat (10/11/2023).
“Saya kunjungan di sini dalam rangka melihat secara langsung bagaimana kita seharusnya mengendalikan atau membasmi Demam Berdarah. Ternyata kita lihat tadi memang banyak di tempayan, di tong tempat penyimpanan air, itu banyak sekali jentik-jentik nyamuk dan kalau masyarakat tidak peduli dan ini tidak dikuras, tidak ditutup justru jentik-jentik ini akan terus keluar dan terus mengancam keselamatan nyawa anak-anak untuk menyebarkan Demam Berdarah,” ungkapnya.
Dirinya juga juga mengucapkan terima kasih kepada Camat, Kades, RT/RW dan Masyarakat yang hari ini melakukan Jumat bersih-bersih lingkungan dan menghimbau kepada masyarakat jika ada yang terkena Demam Berdarah atau yang lainnya, segera dibawa ke fasilitas kesehatan atau petugas kesehatan.
“Petugas kesehatan harus mengingatkan kepada orangtuanya kapan harus dibawa kembali ke rumah sakit kalau timbul tanda-tanda gawat darurat atau demam Berdarah,” pintanya.
Seperti kita ketahui, Demam Berdarah ini sama seperti penyakit virus yang lainnya dapat sembuh dengan sendirinya asal bisa menjaga daya tahan tubuh.
“Pada Demam Berdarah ini terjadi kebocoran plasma pada sel darah dan itu sebenarnya cukup dengan minum air putih atau kuah dari sayuran dan makan yang baik sehingga daya tahan tubuh kita akan tetap terjaga dan kebocoran-kebocoran plasma karena pembuluh darahnya terganggu akan kembali diisi oleh air. Oleh karenanya, jaga keseimbangan cairan,” jelasnya.
Tak hanya itu, orang nomor satu di Provinsi Kalimantan Barat ini, mengatakan, bahwa pada saat pandemi Covid 19 dan melaksanakan pekerjaan di rumah dan anak-anak sekolah hanya di rumah dan pada saat pandemi naik kasus Demam Berdarah hampir tidak ada.
“Pertama, kemungkinan memang kita semua saat di rumah kita rajin membersihkan rumah kita dan membersihkan tempat-tempat penyimpanan air sehingga tidak berkembang nyamuk berdarah. Kedua yang saya khawatir justru sekolah penyebab penularan demam berdarah, karena nyamuk Demam Berdarah ini menularkan/menggigit pada jam 8 sampai 10 pagi kemudian jam 3 sampai 5 sore, saya khawatir lingkungan sekolah itu tidak begitu baik dan ada tempat-tempat sarang nyamuk sehingga nyamuk ini menyerang di sekolah. Untuk itu saya minta para Kepala Sekolah Se-Kalimantan Barat untuk benar-benar memperhatikan lingkungan sekolahnya, kalau bapak dan ibu Guru tidak bisa memperhatikan itu, ayo ajarin anak-anaknya sama-sama turun dimana tempat penyimpanan air yang harus dibersihkan bersama dan yang paling penting harus ada kepedulian dari masyarakat, guru dan kita semua untuk menurunkan angka Demam Berdarah,” tutupnya. ***
(prokopim/irf/ndi)
Discussion about this post