JURNALIS.co.id – Barisan Pemuda Melayu (BPM) Kalimantan Barat menegaskan akan tetap bersikap netral pada pemilihan presiden (pilpres) 2024. Baik kepengurusan DPD, Korwil dan Satgas BPM Kalbar.
Dalam waktu dekat masyarakat Indonesia akan menghadapi pesta demokrasi pemilu 2024. Salah satunya pilpres. BPM Kalbar bukan alat politik. Pernyataan sikap ini sampaikan kepada sejumlah pengurus BPM Kalbar.
“Kenapa tidak ada dukungan, karena kami adalah ormas (organisasi kemasyarakatan). Untuk menjaga netralitas sebagai ormas yang mempunyai sikap tegas untuk DPD-yang berada 14 kabupaten dan kota, tidak membawa-bawa nama organisasi mau pun simbol atau embel-embel yang berbau BPM Kalbar,” kata Ketum BPM Kalbar, Gusti Eddy dalam rilisnya diterima JURNALIS.co.id pada Sabtu (06/01/2025) malam.
Sebagai gerakan dan moral organisasi BPM Kalbar, kata Eddy, maka disepakati tidak akan menyatakan dukungan kepada salah satu pasangan calon presiden (paslon capres).
“Kami juga siap berdiskusi dengan pasangan capres dan cawapres yang ada dalam sebuah forum. Kami berharap, lewat langkah itu ada kontrak sosial dengan mereka,” ujarnya.
Kontrak sosial yang dimaksud, lanjut Eddy, adalah komitmen atau program capres terhadap beberapa hal. Misalnya, bagaimana kebijakan capres tersebut terhadap berbagai kemungkaran yang ada.
“Di antaranya soal pornografi atau pornoaksi, korupsi yang merajarela. Kita juga ingin jika mereka terpilih, tidak ada lagi tekanan-tekanan terhadap rakyat,” pungkas Eddy. (hen)
Discussion about this post