JURNALIS.co.id – General Manager PLN UID Kalbar, Wahyu Jatmiko menerima kunjungan Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, Harisson beserta jajarannya di Kantor PLN Unit Induk Distribusi Kalbar, Jalan Adi Sucipto, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Senin (08/01/2024).
Dalam pertemuan tersebut dibahas berbagai upaya dalam meningkatkan rasio elektrifikasi di Kalbar. Pemprov Kalbar berkomitmen akan membantu PLN UID Kalimantan Barat dalam melistriki seluruh desa di Kalimantan Barat agar bisa menikmati listrik di rumah-rumah mereka.
Pj Gubernur Kalbar, Harisson menyampaikan pihaknya akan mendukung seluruh aktivitas yang dilakukan PLN, termasuk berkoordinasi bersama pihak-pihak yang berhubungan dengan proses pembangunan jaringan kelistrikan di desa-desa dengan harapan dapat berjalan dengan lancar dan cepat.
“Kami akan membantu berkoordinasi dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan pembangunan jaringan kelistrikan pada desa-desa di Kalimantan Barat agar PLN dapat pembangunan dengan lancar dan cepat di Tahun 2024 ini. Kita ingin di tahun 2024 desa-desa yang sudah di agendakan dalam pembangunan jaringan kelistrikan berjalan tepat waktu,” ujar Harisson.
Ia menyampaikan dibutuhkan kolaborasi dan dukungan dari PLN dalam pembangunan jaringan listrik pada kawasan agriculture budidaya tambak udang yang berlokasi di Teluk Pakedai, Kabupaten Kubu Raya. Hal ini dilakukan dengan harapan dapat menarik investor yang lebih besar dan dapat mendongkrak kemajuan perekonomian masyarakat di Teluk Pakedai, khususnya masyarakat yang melakukan budidaya Tambak Udang.
“Potensi agriculture budidaya tambak udang di lingkungan Teluk Pakedai sangatlah besar, namun dengan kondisi kelistrikan yang masih mandiri menjadi salah satu pertimbangan bagi investor untuk masuk pada budidaya tambak udang tersebut. Dari hal tersebut kami sangat membutuhkan dukungan dari PLN terkait jaringan kelistrikan pada kawasan budidaya tambak udang di wilayah tersebut,” imbuh Harisson.
Sementara General Manager PLN UID Kalimantan Barat, Wahyu Jatmiko mengungkapkan PLN bersama Pemprov Kalbar terus berkomitmen dalam menyelesaikan permasalahan aliran kelistrikan di Propinsi Kalimantan Barat.
“Dari 2.145 desa yang berada di Kalbar, sebanyak 407 desa yang belum belistrik, tetapi bisa jadi 407 desa ini sudah berlistrik namun bukan dari PLN (non PLN). PLN tetap memberikan pilihan dan akan tetap membangun jaringan masuk desa tersebut,” ucapnya.
Jatmiko menambahkan pada bidang-bidang agriculture, seperti, pertanian, perkebunan, perikanan, budidaya dan lain-lain, PLN akan terus berupaya dan berkolaborasi bersama Pemprov Kalbar dalam pembangunan jaringan kelistrikan.
Elektrifikasi di sektor agriculture merupakan salah satu langkah PLN untuk mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi masyarakat. Sebagai negara agraris, PLN mendukung penuh cita-cita ketahanan pangan dalam negeri.
“Dilihat pada sektor agriculture ini dapat menumbuhkan berbagai potensi untuk menyokong penguatan komoditas pertanian, perkebunan, peternakan, budidaya demi terwujudnya ketahanan pangan nasional,” tutup Jatmiko. (hen)
Discussion about this post