
JURNALIS.co.id – Dua pasar di Kabupaten Kapuas Hulu tidak terurus dan terbengkalai. Yakni, Pasar Dogom Permai Kecamatan Putussibau Utara dan Pasar Kedamin Indah (Kedah) Kecamatan Putussibau Selatan.
Kedua pasar tersebut kini hanya menjadi tempat penyimpanan barang. Belum lagi rumput liar semakin tumbuh di Pasar Kedamin Indah. Tak seindah dengan namanya.
Agustinus Sargito, Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan Kapuas Hulu mengatakan, kedua pasar tersebut terbengkalai dan tidak terurus dikarenakan lokasi yang dibangun kurang strategis. Sehingga masyarakat tidak ada melakukan aktivitas jual beli di pasar tersebut.

“Terbengkalainya pasar Dogom Permai dan Kedah itu, kita sudah berupaya bagaimana kedua pasar tersebut bisa dimanfaatkan oleh masyarakat,” katanya, Rabu (10/1/2024).
Agustinus mengatakan Pasar Kedah letaknya tidak strategis. Ketika dulu pasar tersebut dibuka, masyarakat tidak ada yang berminat untuk melakukan transaksi jual beli.
“Masyarakat kita lebih cenderung berbelanja di Pasar Pagi Putussibau karena dianggap lebih dekat dan lengkap,” ujarnya.
Sementara untuk Pasar Dogom Permai, kata Agustinus, masyarakat yang berbelanja merasa gerah, karena bangunannya tertutup dan panas, sehingga sirkulasi udara kurang.
“Jadi masyarakat kita tidak ada yang betah berbelanja di pasar Dogom. Kita sudah mengusulkan agar ada pengrehaban terhadap pasar Dogom. Mulai dari dindingnya dibuka dan perbaikan lapak,” ujarnya.
Lanjut Agustinus, pada tahun 2023 pihaknya sudah mencoba masukan anggaran pengrehaban untuk dilaksanakan pada tahun 2024 ini. Karena keterbatasan anggaran, sehingga banyak pemangkasan. Akhirnya renovasi Pasar Dogom tidak terealisasi.
“Tapi bagaimana pun kita berupaya bagaimana tahun 2024 ini renovasi pasar Dogom bisa dilakukan. Mudah-mudahan dari anggota DPRD Kapuas Hulu dapat membantu mereka melalui pokok pikiran mereka,” harapnya.
Agustinus menuturkan pembangunan Pasar Dogom Permain dan Pasar Kedah menggunakan dana APBN. Semuanya sudah selesai dibangun sesuai keinginan pemerintah pusat. Namun ini menimbulkan persoalan, karena letaknya kurang strategis. (opik)
Discussion about this post