JURNALIS.co.id – Pondasi jembatan di Jalan Kabupaten, Dusun Tambak Rawan, Desa Gunung Sembilan, Kecamatan Sukadana reyot. Warga khawatir infrastruktur penghubung itu akan roboh sehingga membahayakan manusia.
Darwin, satu diantara tokoh pemuda Desa Gunung Sembilan menceritakan, jembatan tersebut sudah diusulkan untuk dibangun ulang sejak tahun 2018. Namun hingga saat ini, belum ada tindaklanjut dari pemerintah.
“Kami khawatir jembatan ini memakan korban. Karena memang sudah tidak layak untuk dilewati,” kata Darwin kepada wartawan Jurnalis.co.id, Sabtu (25/2/2024).
Darwin berpendapat, jembatan tersebut sudah tidak kuat lagi menahan beban yang berat. Sehingga apabila tidak cepat diperbaiki berpotensi menimbulkan masalah.
Darwin bersama masyarakat Desa Gunung Sembilan mengharapkan, Pemerintah Kabupaten Kayong Utara segera memperbaiki jembatan tersebut.
“Ini jembatan satu-satunya sebagai penghubung. Kalau ini ambruk, tidak ada lagi akses untuk masyarakat melakukan mobilitas. Oleh karena itu, kami berharap sekali untuk diperbaiki,” ucap Darwin.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kayong Utara, Budi Utomo saat dikonfirmasi menjelaskan, jembatan tersebut akan dianggarkan pada tahun 2024 ini. Namun rencana itu batal karena Kabupaten Kayong Utara sedang mengalami defisit anggaran.
“Pemerintah kita sedang melakukan recofusing anggaran. Sehingga kami belum mampu menuntaskan pekerjaan di beberapa ruas jembatan,” jelas Budi.
Budi bilang, panjangnya jembatan membuat anggaran yang dibutuhkan tidak sedikit. Sehingga perlu dana besar untuk menangani perbaikan jembatan tersebut. Konon, Detail Engineering Design (DED) sudah dibuatkan.
“Kalau tidak salah, dulu sudah pernah dibuatkan. Waktu itu saya belum menangani. Namun sekarang saya akan dalami. Saya kira jembatan tersebut memang harus menjadi prioritas,” ucapnya.
Budi menambahkan, besar kemungkinan pembangunan jembatan tidak dilakukan pada 2024. Karena Pemkab mengalami defisit anggaran. Apalagi pengeluaran besar untuk penyelenggaraan Pemilu. (Bak)
Discussion about this post