JURNALIS.co.id – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Pusat melakukan kunjungan ke PT Kayung Agro Lestari (KAL) di Kecamatan Matan Hilir Utara beberapa waktu lalu.
Kunjungan ini merupakan studi banding program kemandirian masyarakat yang tinggal di daerah rawan kebakaran di Desa Kuala Tolak dan Kuala Satong.
Studi banding dimulai dengan presentasi Ganeral Manager PT KAL, Dadi Supriadi. Ia memaparkan berbagai kegiatan pencegahan Karhutla yang dilakukan perusahaan. Seperti meliputi sistem pencegahan kebakaran, infrastruktur Integrated Fire Management (IMF), peralatan, personel dan pelatihan.
GAPKI juga melihat sistem pemantauan kebakaran dengan menggunakan teknologi satelit melalui sistem Information and Technology (IT), serta sarana dan prasarana yang ada di Posko Damkar PT KAL.
Kemudian, rombongan berkesempatan meninjau dan mendengarkan penjelasan tim di lapangan. Berkaitan sistem kanal dan waduk di areal kebun sawit yang menjadi infrastruktur pencegahan dan pemadaman kebakaran di wilayah operasional PT KAL.
Saat di Desa Kuala Tolak dan Desa Kuala Satong, tim GAPKI bertemu dengan Kelompok Tani Peduli Api (KTPA). Mereka selama ini aktif dalam pencegahan dan penanganan Karhutla.
Perwakilan KTPA Desa Kuala Tolak, Jaslian mengucapkan, apresiasi kepada PT KAL atas dukungan yang telah diberikan dalam bentuk pendampingan kelompok, pelatihan, dalam pencegahan Karhutla dan kegiatan ekonomi produktif seperti budidaya nanas.
“Program ini telah membantu KTPA memitigasi Karhutla dan mencapai peningkatan ekonomi masyarakat melalui penjualan produk olahan nanas. Seperti sirup dan dodol nanas,” kata Jaslian.
Sekretaris Desa Kuala Tolak, Leo Chandra turut mengapresiasi PT KAL yang mendukung KTPA. Baik dalam hal pengadaan sarpas, pelatihan penanganan karhutla hingga kegiatan ekonomi dengan pemanfaatan areal yang rawan terbakar di Desa Kuala Tolak.
“Saya harap kolaborasi tersebut dapat terus ditingkatkan, khususnya dalam hal penanganan Karhutla di wilayah Desa Kuala Tolak,” mintanya.
Sementata itu, Perwakilan GAPKI Pusat, Bambang Dwi Laksono mengatakan, studi banding bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan Anggota GAPKI tentang upaya yang dilakukan perusahaan dan masyarakat sekitar dalam memitigasi dan menangani Karhutla.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada manajemen PT KAL yang telah berkenan memfasilitasi kegiatan ini,” ucap Bambang.
Sementara General Manager, Dadi Supriadi menegaskan, PT KAL berkomitmen dalam pencegahan Karhutla. Baik di areal perkebunan inti dan mitra, melalui berbagai upaya seperti pembangunan infrastruktur, perlengkapan pemadam kebakaran, dan pendampingan KTPA.
“Kita juga mendorong KTPA dan kelompok tani lainnya untuk memanfaatkan areal rawan terbakar dengan program peningkatan ekonomi, seperti budidaya nanas dan jeruk,” demikian Dadi. (Lim)
Discussion about this post