JURNALIS.co.id – Pondasi penghubung jembatan gantung di Desa Durian Sebatang, Kecamatan Seponti, Kabupaten Kayong Utara roboh, Minggu (03/03/2024) sore. Padahal jembatan baru dibangun setahun.
Jembatan dikerjakan PT Ananda Anabanua. Menelan dana sebesar APBN Rp5,5 miliar tahun anggaran 2021. Jembatan gantung ini baru selesai dibangun di tahun 2022.
Kondisi jembatan sudah banyak mengalami kerusakan. Di antaranya bagian dinding pondasi retak, bahkan ada yang roboh.
Ketua DPRD Kayong Utara, Sarnawi saat dikonfirmasi mengatakan sebelum terjadi robohnya pondasi jembatan gantung tersebut, dia sudah meninjau secara langsung pekerjaan yang dilaksanakan PT Ananda Anabanua sebagai pemenang proyek tersebut.
Bahkan dirinya sudah mengingatkan kepada pihak pelaksana untuk segera memperbaiki kerusakan-kerusakan jembatan gantung. Karena saat itu, diakui Sarnawi, pihak pelasana masih dalam proses perawatan.
“Dari dulu kita sudah memperingati dan memberi tahu terkait pembangungan jembatan ini. Dari awal sudah salah kontruksinya,” katanya.
Pihak kontraktor mengatakan akan perbaiki, karena masih masa pemeliharaan.
“Ya, jawabannya akan diperbaiki karena masih dalam waktu pemeliharaan. Buktinya saat ini roboh,” ucap Sarnawi.
Beruntung dalam peristiwa ini tidak menelan korban jiwa. Namun akibat robohnya pondasi, masyarakat tidak dapat melintasi jembatan tersebut. Padahal jembatan tersebut merupakan akses satu-satunya penghubung dari Dusun Wonodadi, Sumber Jaya, dan Sumber Baru menuju ke Dusun Punai Jaya. Sebelumnya masyarakat menggunakan perahu atau motor air untuk menyeberang. (Bak)
Discussion about this post