JURNALIS.co.id – Intensitas curah hujan yang tinggi membuat sebagian besar Wilayah Desa Hilir yang merupakan pusat kota Kecamatan Balai Batang Tarang, Kabupaten Sanggau terendam banjir. Tampak aktivitas warga dibantu petugas desa mengevakuasi diri dan perabotan rumah tangga di tempat yang lebih aman, diantara warga juga terlihat mengabadikan suasana banjir ini menggunakan handphone terutama di Pasar Batang Tarang yang lumpuh total dari aktivitas ekonomi. Tak urung, jagat maya khususnya akun media sosial warga Batang Tarang pun berseliweran mengunggah moment tersebut.
Saat dihubungi media ini, Kepala Desa Hilir, Ashadi Cahyadi, mengatakan, banjir akibat curah hujan yang tinggi mengguyur sebagian besar wilayah Batang Tarang sejak Selasa malam hingga menjelang Rabu pagi.
“Hujan deras dari jam sebelas malam sampai pagi,” ujar pria karib disapa Adi ini di kediamannya yang juga terendam banjir sembari terus melakukan koordinasi dengan jajarannya di Pemerintah Desa Hilir melalui Whats Up (WA) group, Rabu, 22 Mei 2024.
Selain itu kata Adi, aliran sungai yang tidak lancar dari hulu ke hilir menjadi salah satu penyebab Batang Tarang menjadi rentan banjir.
“Air susah mengalir karena sungai terjadi pendangkalan, jadi perlu normalisasi sungai terutama di daerah hilir sungai ini,” tuturnya.
Bahkan kata Adi, wilayah yang sebelumnya tidak pernah kebanjiran kali ini juga ikut tergenang.
“Saking besarnya banjir kali ini, wilayah yang tidak pernah banjir seperti di Hulu sekarang juga ikut tergenang,” tuturnya.
Terkait tindakan darurat yang diambil Pemerintah Desa Hilir mengatasi bencana ini, Adi mengatakan, pihaknya melakukan evakuasi di rumah-rumah warga yang terjebak banjir untuk diamankan di posko-posko yang telah disediakan.
“Kami dari pemerintah desa beserta relawan telah melakukan evakuasi terhadap warga yang terjebak banjir dan membutuhkan pertolongan untuk kemudian diamankan ke posko yang telah kami sediakan seperti di Kantor Desa Hilir, Balai Dusun dan Wilayah yang tidak terdampak banjir,” lanjutnya.
Dengan terjadinya banjir besar ini, Adi mengimbau kepada seluruh warga Desa Hilir untuk tetap tenang, selalu waspada dan bersama menjaga kebersihan lingkungan.
“Kami menghimbau kepada seluruh warga untuk hati-hati, jangan panik dan segera menghubungi perangkat desa maupun relawan apabila terdapat kendala atau memerlukan bantuan. Kami juga menghimbau warga untuk menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah di sungai,” ungkap Adi.
Adi juga berharap kepada pihak terkait untuk mengevaluasi total sistem pengendalian banjir serta pentingnya menggalakkan rehabilitasi lahan maupun reboisasi hutan.
“Kami berharap kepada pihak terkait untuk mengevaluasi total sistem pengendalian banjir dari hulu sampai hilir sehingga kita memiliki strategi penanganan banjir untuk jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Serta perlu digalakkan kembali rehabilitasi lahan dan reboisasi hutan mengingat lahan dan hutan kita banyak yang gundul,” tutupnya.
Senada dengan Adi, Tokoh Pemuda Batang Tarang, Dedi Bastian, juga menuturkan, jika banjir akibat curah hujan yang tinggi dan perlunya normalisasi sungai.
“Banjir diakibatkan curah hujan tinggi dan aliran sungai yang perlu dinormalisasi kembali,” ujarnya.
Diketahui, terdapat sebanyak 532 rumah warga Desa Hilir terdampak banjir yang tersebar di empat dusun, yakni Dusun Hilir, Dusun Hulu, Dusun Sembatu dan Dusun Melaban. Selain itu, desa lain di wilayah Kecamatan Balai Batang Tarang diantaranya Desa Padikaye, Senyabang, Kebadu, Semoncol, Cowet dan Bulu Bala. ***
(Azmi/Ndi)
Discussion about this post