JURNALIS.CO.ID – Pj Bupati Kubu Raya, Syarif Kamaruzaman memantau kegiatan pelayanan deteksi dini tumbuh kembang anak di Posyandu Tunas Fajar Desa Arang Limbung, Kecamatan Sungai Raya, Selasa (11/06/2024).
Pemantauan ini dilakukan guna memastikan penanganan stunting berjalan dengan baik. Pada kunjungan itu Syarif Kamaruzaman sekaligus menyerahkan paket bantuan untuk pemenuhan gizi balita.
“Di pelayanan ini kami mempersiapkan lima meja pelayanan untuk proses mendeteksi atau melihat tumbuh kembang bayi dan balita. Sehingga kita bisa melihat progres apakah anak ini tumbuh kembangnya baik atau tidak,” ungkap Kamaruzaman.
Kamaruzaman mengatakan, bahwa kunjungannya ke posyandu tersebut sekaligus menjadi bagian dari agenda pengawalan dan pemantauan pelaksanaan pengukuran dan intervensi serentak pencegahan stunting yang diinisiasi Sekretariat Wakil Presiden. Di mana di wilayah Kalimantan Barat, agenda tersebut dilaksanakan di tiga kabupaten dan dua kota, yakni Kubu Raya, Mempawah, Landak, Pontianak, dan Singkawang mulai 10 – 14 Juni 2024.
“Alhamdulillah, agenda ini dilakukan oleh Sekretariat Wakil Presiden di mana di Kubu Raya ada tiga posyandu, yaitu Posyandu Tunas Fajar Sungai Raya, Posyandu Melati Putih Sungai Kakap, dan pusatnya nanti di Posyandu Griya Mekar Delima Sungai Raya Dalam,” terangnya.
Kamaruzaman menambahkan, agenda di hari terakhir akan dihadiri Pj Gubernur Kalimantan Barat, dan semua kegiatan yang ada di Kalimantan Barat dipusatkan di Posyandu Griya Mekar Delima di Sungai Raya Dalam, Kubu Raya.
“Harapan ke depan, kami terus melakukan pemantauan terhadap progres yang bisa mendeteksi tumbuh kembang anak yang ada di Kabupaten Kubu Raya. Jadi posyandu ini adalah garda terdepan untuk melihat perkembangan-perkembangan terkait tumbuh kembang bayi dan anak,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kubu Raya, Marijan berharap, posyandu bisa terus mengawal seribu hari pertama kehidupan (HPK) dan ibu hamil dengan memberikan makanan tambahan.
“Makanya saya minta kader kesehatan agar bisa mengetahui ibu hamil yang ada di desa dan dusun. Sehingga langkah awal untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB), gizi buruk, dan stunting ini bisa sedini mungkin dideteksi. Di antaranya yaitu melalui program Selasa – Jumat (Salju) terpadu,” katanya.
Marijan menuturkan, Salju Terpadu merupakan program untuk mengoptimalkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di bidang kesehatan.
“Makanya kami terus memantau pelayanan posyandu yang ada di sembilan kecamatan di Kubu Raya,” katanya. (dis)
Discussion about this post