JURNALIS.co.id – Fogging untuk menanggulangi penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), biayanya masih dibebankan kepada masyarakat disesalkan Anggota DPRD Kabupaten Mempawah A.Rafik.
Menurut Legislator Partai Gerindra Kabupaten Mempawah ini, penanggulangan DBD berupa Fogging mestinya diberikan secara gratis, karena berkaitan dengan kepentingan masyarakat.
“Dengan memungut iuran kepada warga untuk melaksanakan fogging, saya menilai Pemerintah Kabupaten Mempawah khususnya Dinas Kesehatan Kabupaten Mempawah kurang serius memperhatikan kesehatan masyarakat di Kabupaten Mempawah,” ketus A. Arafik menyampaikan persoalan kepada Wartawan media ini.
Rafik menceritakan, DBD telah merengut beberapa nyawa anak di Kabupaten Mempawah. Di Sungai Pinyuh baru baru ini, anak berusia lima tahun meninggal dunia akibat DBD.
Dengan adanya korban DBD ini, lanjut Rafik, membuat warga sekitar khawatir. Kemudian warga meminta pihak terkait untuk melakukan fogging di wilayah mereka. Namun petugas mengatakan, untuk melakukan fogging warga harus membayar.
“Ini sangat kita sesalkan. Harusnya fogging itu gratis. Jika memang tidak ada anggarannya, kita menyarankan agar Dinas Kesehatan dapat menambah anggaran agar penanggulangan DBD berupa fogging dan upaya lainnya untuk memberantas jentik nyamuk dapat dilaksanakan,” pendapatnya.
Legislator Partai Gerindra ini juga meminta, Dinas Kesehatan tidak memberikan syarat yang mengkhawatirkan masyarakat. Misalnya, fogging bisa dilaksanakan setelah ada tiga korban di wilayah tersebut.
Harusnya imbuh Rafik, jika ditemukan ada penderita DBD dalam satu wilayah dan wilayah endemis, Dinas kesehatan dapat menurunkan petugasnya melakukan fogging untuk mengantisipasi agar korban DBD tidak bertambah. Jangan menunggu lebih banyak korban baru melaksanakan fogging.
“Jadi sekali saya menegaskan, fogging yang diminta masyarakat harusnya tidak dipungut iuran. Jangan rumah sakit saja yang di besar besarkan, tapi berkaitan pelayanan kesehatan penanggulangan wabah penyakit di masyarakat terkesan diabaikan,” pungkasnya. (alfi)
Discussion about this post