JURNALIS.CO.ID – Plt Kepala Sekolah SMKN 5 Jember menyulap barang rongsokan jadi museum. Peresmian Museum Kaliber yang berisi bekas alat-alat pertanian sekolah kejuruan itu dilakukan oleh Bupati Jember, Hendy Siswanto.
Plt Kepsek SMKN 5 Jember, Priwahyu Hartanti menjelaskan, latar belakang Museum Kaliber (Museum SMKN 5 Jember) berawal dari keinginan agar para siswa mengetahui sejarah sari sekolahnya sendiri.
“Ini kan museum pendidikan. Kita ingin murid-murid tahu sejarah tentang sekolah ini,” ucap Priwahyu, Selasa (23/07/2024).
Di Museum Kaliber Jember, dipajang berbagai alat-alat sebagai sarana pendidikan yang sudah tidak digunakan lagi. Ada jenis timbangan logam, kunci-kunci perbengkelan, mikroskop, voltmeter, pemutar piringan pita film, meja gambar, ketel, gilingan kopi dan banyak lagi lainnya.
Dalam sejarahnya, SMKN 5 Jember berdiri pada tanggal 14 Februari 1977 dengan nama Sekolah Menengah Teknologi Pertanian (SMTP) Jember. 20 tahun kemudian, pada tahun 1997 berganti nama menjadi SMKN 1 Sukorambi.
Pada tanggal 5 November 2012, berdasarkan surat keputusan Bupati Jember Nomor: 188.45/356/012/2012 tentang Nomenklatur Lembaga Satuan Pendidikan di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Jember, sekolah ini berganti nama menjadi SMK Negeri 5 Jember.
“Alat-alat itu dulunya untuk mendukung praktek pembelajaran khususnya di bidang pertanian,” terang Priwahyu yang juga sebagai Kepsek SMKN 2 Jember.
Sementara itu, Bupati Jember, Hendy Siswanto mengapresiasi peresmian Museum Kaliber tersebut.
“Kita sediakan transportasi bagi wisatawan untuk melihat museum-museum di Jember. Ada museum Tembakau, ada museum Huruf dan ditambah satu lagi museum Kaliber ini,” ucap Hendy kepada awak media usai peresmian.
Hendy pun turut mengingatkan hal penting dalam peresmian Museum Kaliber itu, yaitu penghargaan terhadap sejarah dari berdirinya sekolah SMK Negeri 5 Jember.
“Dengan adanya Museum Kaliber ini agar anak-anak, yang belajar pertanian, tidak berpikir praktis, yang penting dapat hasil. Tidak seperti itu. Bahwa ada sejarah panjang di situ,” kata Hendy.
Menurut bupati, peran serta SMKN 5 Jember dalam pertumbuhan pertanian cukup bagus. Ditinjau dari siswa yang belajar, rata-rata setiap tahun, ada 800 siswa yang bergulat dengan pertanian.
“Kedua, memberi dampak kepada sistem pertanian di Kabupaten Jember, dan ketiga petani milenial semakin banyak,” katanya. (Sgt)
Discussion about this post