JURNALIS.co.id – Hernan Carrizo petinju asal Argentina bertekuk lutut di hadapan Daud ‘Cino’ Yordan di GOR Terpadu Ayani Kota Pontianak, Sabtu (07/09/2024) malam. Knock Out (KO) pada Laga Khatulistiwa memperebutkan juara dunia tinju Internasional Boxing Association (IBA) World Super Lightweight Championship membuat wasit menghentikan pertandingan.
Carrizo terkapar cukup lama. Sementara petinju dunia asli putra Kalimantan Barat itu langsung menaiki ring menunjukan kemenangan kepada seluruh bangsa Indonesia. Senator atau anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dapil Kalbar yang sebentar lagi akan dilantik ini membuktikan bahwa dirinya masih perkasa di atas ring rinju.
Daud Yordan datang dengan rekor 42 menang (30 KO), 4 kalah dan 1 tak dihitung. Hernan Carrizo punya rekor 18 kemenangan (8 KO), 1 kalah, dan 1 tak dihitung.
Namun seperti prediksi Daud Yordan sebelumnya, ia akan dihajar begitu cepat. Pukulan tiada henti merupakan ciri khas petinju Amerika Latin. Strategi Daud Yordan begitu jitu. Menguras tenaga Carrizo hingga ronde 8.
Daud menempa semua pukulan, tepat dua pelipis harus diplester akibat hantaman keras tinju Carrizo. Namun pada ronde 9 Carrizo terpaksa harus mengakui kekuatan Daud Yordan.
Serangan agresif dari Daud pada ronde 9 membuat petinju Argentina itu tersungkur terjatuh tepat di kaki Daud. Melalui Daud, Indonesia berhasil menang K.O dan merebut sabuk juara dunia tinju Internasional Boxing Association (IBA) World Super Lightweight Championship.
Permainan lama yang ditampilkan Daud Yordan membuat penonton tertegun. Pukulan cepat beberapa kali menghantam Daud membuat penonton terdiam.
“Saya sengaja bermain lama, tim meminta untuk tidak terburu-buru. Agar masyarakat bisa melihat event ini. Malam ini juga bisa menghibur masyarakat Kalbar tentunya bangsa Indonesia,” kata Daud ditemui usai pertandingan.
Dibuat terpojok beberapa kali, Daud menyatakan hal tersebut merupakan gaya permainannya untuk menguras tenaga lawan.
“Seperti yang saya katakan, gebrakan petinju Amerika Latin luar biasa, dia sangat konsisten. saya menunggu momentum kritis, kemudian akhirnya saya bisa selesaikan,” tuntas Daud Yordan. (zrn)
Discussion about this post