JURNALIS.CO.ID – Kamirludin. Lahir di Desa Kubu, Kecamatan Kubu, Kabupaten Kubu Raya 23 Maret 1983. Anak bungsu dari 9 bersaudara ini mengenyam pendidikan sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di Kubu, dan melanjutkan pendidikan di Pondok Pesantren Assalam Pal V Pontianak.
Kamirludin sempat kuliah di STAIN Pontianak dan STEBI Global Mulia Cikarang, Jakarta. Saat masih kuliah, ia bersama sejumlah teman kampus ikut merintis buletin kampus yaitu Buletin Syiar. Karena memiliki sedikit hobi menulis, ia akhirnya coba mendaftar menjadi wartawan Equator (Jawa Pos Group) pada tahun 2003 dan dinyatakan lulus setelah melalui berbagai tes.
Ketika dirinya menjadi wartawan, pernah ditugaskan mengawal liputan berbagai bidang. Bidang liputan yang lumayan lama dipercayakan kepadanya, mulai dari kriminal, politik dan olahraga. Pernah juga bidang lain namun tak selama di tiga bidang itu.
Selama liputan kriminal, yang sulit dilupakan ketika ia membuat berita pembacokan salah satu oknum ormas, hingga akhirnya anggota ormas bersangkutan tidak terima dan menyerang kantor tempat dirinya bekerja hingga merusak berbagai fasilitas yang ada.
Pernah juga, ada satu berita kriminal lainnya yang hampir mengancam nyawanya. Di mana usai berita yang ia buat itu terbit, ia dijemput oleh orang tak dikenal dan sempat disekap. Kamirludin mengaku, kalau ketika itu ia hanya pasrah dan tawakal kepada yang kuasa karena ia berprinsip apa yang ia tulis fakta sebenarnya.
Setelah lama di bidang kriminal, akhirnya dirinya dipindah ke liputan kota. Liputan ini lebih ke arah liputan kebijakan dan politik. Dua lembaga yang mendukung isi rubriknya kala itu ialah Kantor DPRD Kota Pontianak dan Pemkot Pontianak.
Ketika ditugaskan liputan di bidang politik, banyak pelajaran berharga yang dirinya dapatkan. Seperti apa kinerja wali kota dan anggota dewan, boleh dibilang ia sangat mengikuti dan paham. Bahkan, saat itu sempat muncul keinginannya untuk suatu saat nanti bisa jadi anggota dewan dan memperjuangkan suara masyarakat bawah.
Bahkan, kunjungan dewan keluar kota seperti mendatangi kementerian di Jakarta sempat diikutinya. Dan yang sangat berkesan, di bidang politik sempat mewawancarai Presiden RI ke 4 yaitu Abdurrahman Wahid setibanya di Bandara Supadio Pontianak.
Beralih ke dunia olahraga, juga tidak kalah serunya. Hari-hari liputannya di GOR Pangsuma, menemui banyak atlet dari berbagai cabang. Bahkan di bidang ini, ia sempat mendampingi persipon, klub sepak bola kebanggaan masyarakat Kota Pontianak, saat latihan dan tanding di Pulau Jawa.
Hanya saja repotnya di bidang ini, liputannya harus sore, karena atlet rata-rata latihan sore di GOR. Sehingga sering terlambat masuk kantor untuk menyajikan berita.
Akhir 2019, Kamirludin memutuskan untuk berhenti dari dunia wartawan. Semangat dirinya sebagai jurnalis hilang, saat istrinya yang melahirkan dua anak meninggal dunia karena sakit.
Sekarang dirinya sudah menetap sebagai warga Desa Simpang Tiga. “Saya menetap sejak tahun 2010, setelah tiga tahun menjadi Biro Equator Kabupaten Ketapang mulai 2007 sampai,” katanya.
Dirinya lalu dijodohkan oleh Bu Hajah Yani, pemilik Rumah Makan Oscar di Siduk dengan seorang ponakannya. Genap 8 bulan sepeninggal istrinya Ariva Rizkya Shabry, akhirnya ia memutuskan menikah dan beristri salah seorang keluarga besar di Siduk, yaitu Nurlinda.
Usai menikah, ia menjalani hidup baru dengan merintis usaha sembako dan sampai sekarang.
Lambat laun, dengan sosok Kamirludin yang merakyat, ia dipercaya masyarakat menjadi wakil rakyat dari dapil 1 Kecamatan Sukadana. Kamirludin menceritakan, kalau awalnya ia terjun ke dunia politik lantaran didorong oleh teman-temannya di KAHMI. Kebetulan, Dian Saputra anak dari Ketua DPD Partai Golkar KKU, Abdul Zamad M Amin meminta dirinya bergabung di Golkar.
Selain Dian, juga sejumlah kawan KAHMI yang tidak disebut namanya karena ASN juga menyarankan dirinya gabung ke Golkar. Sebab di Golkar banyak alumni HMI, baik di provinsi juga di pusat.
Akhirnya, dengan menyakinkan diri, ia bergabung ke Golkar dan sempat jadi Plt Ketua Golkar Kecamatan Sukadana dan sekarang Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD Partai Golkar KKU. Ia lalu ikut caleg untuk pertama kali di tahun 2024, dan terpilih.
“Atas kepercayaan yang diberikan ini, saya mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada masyarakat khususnya masyarakat Desa Simpang Tiga mulai dari Siduk, Semanai dan Parit Bugis. Juga masyarakat Desa Riam Berasap Jaya mulai dari Pematang Baros, Sungai Cina dan Pangkalan Tapang yang memberikan dukungan suara,” katanya.
“Termasuk, Desa Sejahtera khususnya Dusun Tanjung Gunung. Di sinilah basis suara yang menghantarkan saya ke kursi DPRD,” ucap Kamirludin.
“Semoga amanah ini dapat saya laksanakan dengan baik dan manfaatnya bisa dirasakan masyarakat khususnya Desa Simpang Tiga, Riam Berasap Jaya dan Tanjung Gunung,” tutup Kamirludin. (bak)
Discussion about this post