JURNALIS.co.id – Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) kini telah memasuki usia ke-79 tahun. RRI sebagai lembaga penyiaran publik radio pertama di Indonesia, terus berkomitmen sebagai media yang menggelorakan keberagaman.
Kepala LPP RRI Pontianak, Muhsin Zein, mengatakan, hal tersebut sesuai dengan tema yang diangkat pada HUT ke-79 RRI, yakni Inspirasi Keindonesiaan.
“Keberagaman yang dimiliki Kalimantan Barat pada khususnya dan Indonesia pada umumnya merupakan sebuah kekuatan yang harus dirangkul. Karena itu, RRI hadir menggelorakan nilai setiap etnis, adat budaya dan agama yang ada sesuai tema Inspirasi Keindoneisaan,” ucap Muhsin Zein, saat memberi sambutan pada puncak acara HUT ke-79 RRI di Aula LPP RRI Pontianak, pada Rabu 11 September 2024.
Oleh sebab itu, kata Muhsin, RRI akan terus menjadi simbol persatuan dan keberagaman. Pada usia 79 tahun ini, LPP RRI telah dan akan terus menjadi perekat jembatan masyarakat dalam memberikan dan mendapatkan informasi.
“LPP RRI berkomitmen memberikan layanan penyiaran yang berkualitas kepada publik,” ucap Muhsin, yang juga Ketua Kowil Nusantara IX Kalimantan Barat itu.
Lompatan besar yang merubah tatanan kehidupan membuat perubahan zaman di era disrupsi menjadikan Radio Republik Indonesia (RRI) harus mengambil langkah strategis. 79 tahun usianya, RRI terus melakukan transformasi untuk memberikan akses yang mudah bagi para pendengar dan pembacanya.
Muhsin Zein mengungkapkan, di era disrupsi ini, RRI telah mengambil langkah strategis lima pilar yang mendasari operasional dan visi RRI sebagai media yang terpercaya dan mendunia.
Pilar yang pertama, radio sebagai layanan utama yang sampai saat ini di tengah multi platform. Kedua, portal berita online atau RRI News dan aplikasi RRI memberikan akses berita yang mudah dan feksibel bagi para penggunanya.
“Saat ini, seluruh berita dan siaran dapat dinikmati bisa melalui portal dan aplikasi, dengan demikian publik bisa mengakses berita RRI kapan saja dan dimana saja,” ucapnya.
Pada Agustus 2024 kemarin, Portal RRI berada di peringkat 30 nasional katagori news dan publisher dari ribuan portal media yang ada.
Ketiga, Kehadiran platform RRI Digital dirancang untuk menjangkau khalayak umum dan pendengar serta pembaca untuk meningkatkan interaksi masyarakat dan memperkuat hubungan antar sesama.
Keempat, menjadikan media sosial sebagai salah satu saluran yang cepat dan menghibur. Selain aktif dalam dunia penyiaran, RRI juga terus aktif menyajikan berbagai informasi yang menarik, menghibur dan akurat pada berbagai platform media sosial.
Kelima, RRI juga terus berkomitmen dalam perawatan komunitas yang beragam sebagai salah satu bentuk pelayanan publik.
“Komitmen ini perlu energi transformasi yang kuat, skill atau kompetensi secara multi media demi mewujudkan RRI sebagai multi media platfom berbasis radio. Dengan berbagai langkah tersebut kami berharap dapat terus memenuhi ekpektasi masyarakat dan memperkuat peran sebagai lembaga penyiaran publik yang inovatif dan terpercaya serta memberikan informasi pendidikan dan hiburan yang berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat,” tukasnya.
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Sosial dan Sumber Daya Manusia Sekretariat Daerah Provinsi Kalbar, Alexander Rombonang, mengapresiasi kehadiran LPP RRI yang terus eksis hingga berusia ke-79 tahun ini. Ia mengatakan, bahwa RRI sebagai lembaga penyiaran di Indonesia menjadi bagian penting dalam kehidupan, bukan hanya sekadar hiburan tetapi dalam menyampaikan informasi di tengah kehidupan masyarakat.
“RRI merupakan lembaga penyiaran publik yang menyandang nama Indonesia maka dapat diartikan untuk kepentingan negara dalam memberikan pelayanan informasi, pendidikan, hiburan yang sehat kontrol sosial dan perekat sosial serta memperkuat budaya melalui penyelenggaraan penyiaran dan platform yang ada untuk seluruh masyarakat Indonesia dan citra Indonesia di dunia,” ujarnya.
Selain itu, Alexander Rombonang juga berharap agar RRI bisa menyajikan informasi pesan pembangunan dan demokrasi, terlebih kata dia, menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024. Maka RRI harus menjadi media rujukan semua.
“Maka diharapkan masih eksisnya LPP RRI semoga menjadi penyiaran publik yang independen dan netral serta menjadi rujukan informasi di tengah kehidupan masyarakat,” tutupnya. ***
(R/Ndi)
Discussion about this post