JURNALIS.CO.ID – Bupati Jember, Hendy Siswanto meresmikan destinasi Wisata Kampung Belgia (WKB) di Desa Harjomulyo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur, Minggu (15/09/2024).
WKB ini dulunya merupakan area pabrik karet dengan nama Kebun Sumber Wadung, di mana terdapat juga rumah-rumah pimpinan dan karyawan pabrik. Bangunan di WKB ini sudah ada sejak zaman kolonial Belanda dan masih terjaga baik hingga kini.
Penamaan Kampung Belgia pun dilatarbelakangi oleh sejarah bahwa memang pabrik karet tersebut merupakan peninggalan negara Belgia, yang dompleng ke VOC (perusahaan Belanda) kala Indonesia dijajah Belanda di awal abad 19.
Kepada awak media, Hendy Siswanto mengatakan, WKB sendiri merupakan wisata heritage.
“Bangunan ini berusia seabad lebih. Di sini ada gedung-gedung (rumah dan kantor), peralatan (pabrik karet) yang berusia ratusan tahun dan menjadi kebanggan kita bersama,” ucap Hendy.
Bupati menerangkan, WKB merupakan kolaborasi antara Perumda Perkebunan Kahyangan milik Pemkab Jember dengan penggiat wisata, tokoh masyarakat, dan warga yang tinggal di rumah- rumah kuno di sana.
“Warga/masyarakat di sini siap melayani para wisatawan yang akan berkunjung di Wisata Kampung Belgia ini,” terang Hendy yang kala itu hadir didampingi istrinya, Kasih Fajarini.
Untuk mendukung suksesnya WKB tersebut bupati berjanji akan memperbaiki infrastruktur jalan menuju lokasi, yang memang sudah tidak mulus lagi saat ini.
“Pemkab Jember akan mensupport kegiatan ini. Kami support sarana dan prasarananya, sehingga para wisatawan bisa lebih menikmati, lebih enjoy,” katanya.
Tidak itu saja. Pemkab Jember disampaikannya juga akan memberikan pelatihan kepada warga sekitar.
“Kita akan berikan pelatihan, bagaimana menjadi pelaku wisata, baik di bidang UMKM maupun pelayanan lainnya,” lanjut Hendy.
Dia juga memberi dorongan kepada jajaran Direksi Perumda Perkebunan Kahyangan untuk mengkoneksikan dengan kebun-kebun lainnya, sebab di sana juga ada peninggalan bangunan kuno yang masih digunakan.
“Kami juga menyampaikan kepada PDP (Perumda Perkebunan) Kahyangan untuk bisa mengembangkan yang lain, seperti (kebun) di Gunung Pasang,” pungkas bupati.
Usai wawancara, bupati dan rombongan berkeliling ke pabrik karet, yang masih berproduksi, ke rumah-rumah karyawan Perumda Perkebunan Kahyangan.Â
Ada sekitar 200 rumah karyawan di sana, sebagian besar masih asli struktur bangunannya. Atap rumahnya berbentuk limas dengan sudut mencapai 30 derajat, sehingga terlihat tinggi. Sedangkan bangunan dindingnya dari batu bata ukuran besar dan tembok teras depan berbahan batu kali. Sayangnya, tembok itu diwarnai menggunakan cat sehingga tidak kelihatan aslinya.
Sambil berjalan, bupati menyapa warga di Kampung Belgia. Sesekali ia mampir berkomunikasi, dan Hendy diikuti istri juga menengok ke dalam rumah tersebut.
“Adem jerone (artinya; sejuk udara dalam rumah),” ucap Hendy kepada awak media.
Sementara itu, Direktur Utama Perumda Perkebunan Kahyangan, Sofyan Sauri mengatakan, kalau WKB tersebut telah melewati kajian-kajian dan masukan-masukan dari berbagai pihak.
“Setelah kita telusuri, ternyata memang bekas peninggalan Belgia. Kami berkolaborasi dengan pegiat wisata di kabupaten Jember, dinas pariwisata, dinas perhubungan serta diskominfo. Dan juga kita floor-kan ke masyarakat sekitar, kita lombakan untuk menjaga keasliannya,” terang Sofyan.
Sofyan menambahkan, bahwa Kampung Belgia tidak saja di Kebun Sumber Wadung itu saja tetapi ada juga di Kebun Sumber Lanas dan Kebun Pakem. (Sgt)
Discussion about this post