JURNALIS.CO.ID – Gawai akbar Napak Tilas Kabupaten Ketapang tahun 2024 resmi dibuka oleh Bupati Ketapang, Martin Rantan dengan ditandai penekanan sirine, di Balai Sungai Kedang, Senin (16/09/2024) malam.
Kegiatan bertemakan “Merajut Kebersamaan dalam Keberagaman Melanjutkan Pembangunan” tersebut akan berlangsung selama 6 hari. Mulai 16 sampai 21 September 2024.
Ketua Panitia Napak Tilas, Junaidi Firawan mengatakan, bahwa Napak Tilas Kabupaten Ketapang tahun 2024 merupakan kegiatan lanjutan dari kegiatan Napak Tilas tahun 2023 lalu.
Napak tilas ini bertujuan untuk mengenang perjuangan para pahlawan daerah yang telah mendahului, yaitu Panglima Tentemak, Uti Usman dan Kenduruhan Bajir yang telah ditetapkan Bupati Ketapang sebagai pahlawan daerah.
“Selain itu (napak tilas) juga sebagai ajang promosi potensi daerah, baik dari seni budaya, pariwisata, UMKM dan ekonomi kreatif. Menyusun peran serta masyarakat dan akselerasi, baik swasta maupun pemerintah daerah dalam pembangunan daerah,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Ketapang ini.
Bupati Ketapang, Martin Rantan dalam sambutannya menjelaskan, napak tilas ini bukan hanya sekadar seremonial, tetapi merupakan sebuah perjalanan yang mengajak semua untuk merenungkan dan merayakan perjalanan panjang yang telah dilewati sebagai masyarakat.
“Ini adalah momentum untuk menghargai keberagaman yang ada di tengah masyarakat kita, dan untuk bersama-sama melanjutkan pembangunan yang berkelanjutan di daerah yang kita cintai ini,” jelas Martin.
Napak tilas tahun 2024 dengan Tema “Merajut Kebersamaan dalam Keberagaman Melanjutkan Pembangunan” sangatlah tepat, karena Ketapang adalah miniatur bangsa Indonesia.
Sebab di Ketapang, semua hidup berdampingan dengan berbagai suku, budaya, dan agama. Keberagaman adalah anugerah yang harus dijaga dan lestarikan. Keberagaman tidak boleh menjadi penghalang, tetapi sebaliknya, menjadi kekuatan untuk bersatu membangun daerah.
“Saya ingin mengajak kita semua untuk merenungkan sejenak, betapa pentingnya peran sejarah dalam membentuk karakter dan jati diri kita. Sejarah bukan hanya sekadar catatan tentang masa lalu, tetapi menjadi fondasi bagi pembangunan masa depan,” lanjut Martin.
Menurutnya, para pahlawan daerah telah berjuang dan berkorban untuk mewujudkan Ketapang lebih baik. Melalui napak tilas, ia mengajak untuk hargai dan mengenang jasa-jasa pahlawan, dengan semangat para pejuang perang Kedang Tumbang Titi 1914, Uti Usman, Panglima Tentemak, dan Kenduruhan Bajir.
“Marilah kita jadikan napak tilas sebagai momen mempererat persatuan kita, bagaimana ke depan kita bersama-sama membangun dan mengisi pembangunan di Ketapang agar lebih maju dan sejahtera,” ujarnya.
Sedangkan Ketapang Expo dan Bazar UMKM, merupakan sebuah gelaran yang tidak hanya bertujuan mempromosikan potensi daerah, tetapi merupakan platform mempertemukan berbagai pemangku kepentingan.
Dalam expo ini, banyaknya produk unggulan dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang dipamerkan. Produk-produk mulai dari kerajinan tangan, makanan khas, hingga produk inovatif lainnya, adalah hasil karya masyarakat ketapang yang patut kita apresiasi.
“Melalui kegiatan ini, kita berupaya untuk memperkenalkan produk lokal kepada masyarakat luas, sehingga dapat meningkatkan daya saing dan memperluas pasar bagi produk-produk lokal,” ungkap dia.
Bupati sangat apresiasi kepada para pelaku UMKM yang telah berpartisipasi dalam acara ini. Keberanian dan semangat juang yang ditunjukkan oleh para pelaku umkm adalah cerminan dari karakter masyarakat ketapang yang gigih dan tidak mudah menyerah.
Seperti diketahui, bahwa sektor UMKM memiliki peranan yang sangat penting dalam perekonomian nasional. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, sektor UMKM menyerap lebih dari 97 persen tenaga kerja dan memberikan kontribusi sekitar 61 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
“Oleh karena itu, penguatan UMKM merupakan salah satu kunci untuk mencapai kestabilan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” paparnya.
Ia menambahkan, adapun kegiatan Festival Kreativitas Pemuda Ketapang, merupakan wadah bagi generasi muda untuk mengekspresikan kreativitas dan inovasi. Dia percaya bahwa pemuda adalah tulang punggung masa depan bangsa.
“Saya berharap, festival kreativitas pemuda ini tidak hanya menjadi ajang perlombaan, tetapi juga menjadi ajang silaturahmi antar pemuda, antar komunitas, dan antar daerah. Mari kita gunakan kesempatan ini untuk saling mengenal, berbagi pengalaman, dan membangun jaringan yang kuat. Karena di setiap kesuksesan, ada dukungan orang-orang di sekitar kita” tambahnya.
Dalam pembukaan yang berlangsung meriah itu, turut dihadiri jajaran pimpinan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Ketapang, Pj Sekda Ketapang, asisten setda, kepala OPD, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat dan tamu undangan. (lim)
Discussion about this post