JURNALIS.CO.ID – Rangkaian kegiatan napak tilas tahun 2024 sudah dimulai, salah satunya berziarah ke makam-makam pahlawan daerah. Dimulai dari makam Raja-raja Tanjungpura di Desa Tanjungpura, Kecamatan Muara Pawan.
Wakil Bupati Ketapang, Farhan mengatakan, kegiatan ini bukan sekedar bentuk penghormatan kepada para leluhur. Tetapi juga kesempatan untuk mengenang dan memperkuat identitas budaya yang telah diwariskan.
“Salah satu warisan yang sangat penting dari Kerajaan Tanjungpura dan Kerajaan Matan adalah identitas budaya Melayu yang menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat di Ketapang hingga saat ini,” kata Farhan.
Budaya Melayu, lanjut Farhan, telah lama menjadi salah satu unsur utama dalam sejarah peradaban di Kabupaten Ketapang dan telah membentuk corak kehidupan sosial, adat istiadat serta kesenian.
“Melalui kegiatan ziarah ini, kita diingatkan akan pentingnya menjaga hubungan dengan masa lalu, serta memperkuat akar budaya yang menjadi ciri khas masyarakat Ketapang,” ucapnya.
Farhan menjelaskan, warisan Kerajaan Tanjungpura maupun Kerajaan Matan, termasuk identitas melayu yang melekat di dalamnya, adalah warisan berharga yang harus terus dilestarikan dan dijadikan sumber inspirasi membangun masa depan Ketapang yang lebih sejahtera, bermartabat dan penuh kebersamaan.
“Saya mengajak kita semua untuk terus menjaga persatuan, kesatuan, serta keberagaman yang menjadi ciri khas masyarakat Ketapang. Mari kita jadikan napak tilas sebagai tonggak memperkuat komitmen untuk memajukan daerah tercinta, dengan selalu menghargai dan melestarikan warisan budaya,” pungkasnya.
Selanjutnya, rombongan napak tilas yang dipimpin Bupati Ketapang, Martin Rantan langsung menuju lokasi kedua di Desa Ulak Medang menggunakan kendaraan air.
Rombongan napak tilas melanjutkan perjalanan ziarah ke Makam Tantemak Pengatapan, dan lokasi terakhir ke Makam Uti Usman Pengancingan. Selain itu, pada malam harinya diisi dengan acara musik hiburan rakyat. (lim)
Discussion about this post