JURNALIS.CO.ID – Memasuki hari ke-3 rangkaian Napak Tilas 2024, Bupati Ketapang, Martin Rantan menjadi Inspektur Upacara Militer Tugu Juang Tumbang Titi, Rabu (18/09/2024).
Bupati Ketapang dalam pidato tertulisnya mengatakan, bahwa Tugu Juang Tumbang Titi adalah sebuah simbol pertumpahan darah dan pengorbanan tiga tokoh yang memiliki peran penting dalam perlawanan penjajah pada Perang Kedang di tahun 1914, dan simbol perjuangan tak mengenal menyerah.Â
“Semangat juang inilah yang harus terus kita wariskan kepada generasi muda, agar mereka selalu menghargai kemerdekaan yang telah direbut dengan darah dan air mata, dan bertekad menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, khususnya di Ketapang,” kata Martin.
Ia menyatakan, napak tilas yang dilaksanakan ini bukan sekadar mengenang peristiwa masa lalu. Ini adalah panggilan bagi semua untuk merenungkan makna perjuangan dan mempertanyakan sejauh mana anak daerah sebagai penerus bangsa, telah menghargai jasa para pahlawan.Â
Disampaikannya, perjuangan di masa sekarang memang tidak lagi melibatkan senjata atau darah, tetapi perjuangan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Ketapang, memperjuangkan keadilan sosial, memperkuat persatuan antar suku, agama dan golongan serta membangun daerah ini agar semakin maju dan sejahtera.
“Tanggung jawab besar ini ada di pundak kita, terutama generasi muda yang menjadi harapan bangsa di masa depan,” ujarnya.
Martin pun mengajak seluruh lapisan masyarakat, baik dari kalangan pemerintah, swasta, akademisi maupun masyarakat umum, untuk bersatu dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan yang belum sepenuhnya tercapai.
“Kita memiliki tanggung jawab untuk mengisi Kemerdekaan dengan hal-hal positif yang dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat, memperkuat infrastruktur, memperbaiki layanan publik, serta melindungi dan melestarikan budaya dan alam yang kita miliki,” ajaknya.
Menurutnya, Kabupaten Ketapang kaya akan sumber daya alam dan kebudayaan, dan memiliki potensi yang luar biasa untuk mengembangkan daerah ini menjadi salah satu daerah yang maju, mandiri dan sejahtera.
Namun, potensi tersebut hanya bisa diwujudkan jika semua bekerja keras dengan semangat kebersamaan dan gotong royong.
“Sama seperti ketiga pahlawan pejuang kita, Uti Usman, Panglima Tantemak, dan Kenduruhan Bajir yang melawan penjajah. Kita pun harus bersatu untuk melawan segala bentuk ketidakadilan, ketimpangan, dan kemiskinan yang masih ada di masyarakat kita,” tegas Bupati.
Selain itu, Bupati mengajak agar menjadikan momen ini sebagai waktu untuk merenungkan dan memperkuat tekad dalam melanjutkan perjuangan para pahlawan.
“Mari kita bersama-sama menjaga dan merawat Kabupaten Ketapang ini agar tetap menjadi tanah yang damai, sejahtera dan berkeadilan. Sebagaimana yang dicita-citakan oleh para pahlawan kita,” tutup Martin.
Selanjutnya, Bupati Ketapang dan rombongan menyaksikan Final Kejuaraan Voli Kota Juang. Pada malam harinya dilanjutkan dengan menyaksikan penampilan Opera Perang Kedang dan Pesta Rakyat serta menghadiri kegiatan kemah wisata religi pasukan pemuda utusan dari Kecamatan. (lim)
Discussion about this post