JURNALIS.co.id – Bakal Calon Gubernur (Bacagub) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji menghadiri silaturahmi bersama masyarakat Kabupaten Sanggau di Aming Coffee Sanggau, Sabtu (21/09/2024). Dalam kesempatan itu, hadir ratusan masyarakat perwakilan dari 15 kecamatan se-Kabupaten Sanggau. Sekaligus dilaksanakan pengukuhan sebagai tim sukses (timses) Midji-Didi Kabupaten Sanggau.
Sutarmidji menyampaikan bahwa dirinya berpasangan dengan Didi Haryono (Midji-Didi), telah mencalonkan diri untuk maju sebagai Gubernur, dan Wakil Gubernur (Wagub) Kalbar 2025-2030 mendatang. Di periode kedua jika terpilih kembali, ia memastikan akan melanjutkan program-program prioritas yang sudah berjalan baik selama ini. Mulai dari bidang pendidikan, kesehatan, serta pembangunan infrastruktur.
Kepada ratusan masyarakat yang hadir, Midji-sapaan karibnya berpesan akan dua hal yang harus benar-benar diperhatikan oleh masyarakat, termasuk di Kabupaten Sanggau. Yakni terkait pendidikan, dan kesehatan. Dimana kedua hal itu, dinilainya sangat penting, untuk bisa diakses seluruh masyarakat Kalbar.
Gubernur Kalbar periode 2018-2023 itu mengimbau, semua anak harus bisa sekolah. Jangan sampai ada satupun anak yang putus sekolah, minimal rata-rata harus tamat Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat.
“Maka dari itu yang pertama kali saya lakukan saat menjadi gubernur yakni membebaskan sekolah negeri gratis, itu dimana-mana Sanggau ada, Pontianak ada, semua murid tidak perlu bayar lagi (SPP) untuk SMA/SMK negeri, kebijakan itu merata,” paparnya.
Seperti diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar saat dipimpin Sutarmidji telah menjalankan program sekolah gratis sejak tahun 2019. Untuk sekolah yang berada di bawah kewenangan Pemprov, yakni SMA/SMK, dan SLB negeri se-Kalbar seluruhnya gratis. Program tersebut memberikan bantuan beasiswa sebesar Rp100 ribu, per bulan bagi setiap pelajar SMA/SMK negeri. Dan sebesar Rp200 ribu per bulan bagi setiap pelajar SLB negeri.
Selama sekitar lima tahun (2019-2024), program sekolah gratis ini telah menelan anggaran APBD Kalbar sebesar Rp740,67 miliar. Dengan sasaran penerima beasiswa mencapai 749.997 orang. Lewat program sekolah gratis tersebut, diharapkan dapat mengurangi angka putus sekolah. Karena dengan bersekolah, anak yang lahir dari latar belakang masyarakat tidak mampu pun, dapat merubah perekonomian keluarga menjadi lebih baik. “Maka saya ingatkan sekali lagi, kepada bapak-bapak, ibu-ibu, anak-anak kita jangan sampai putus sekolah,” pesannya.
Lalu yang kedua soal kesehatan. Midji juga berpesan kepada seluruh masyarakat agar tercover BPJS Kesehatan. Ia meminta aparat pemerintah setempat aktif mendata masyarakat tidak mampu. Karena pemerintah memiliki program Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan.
“Soal BPJS harus segera diurus, jangan nunggu sakit baru diurus, karena kita tidak tahu kapan bisa sakit. Karena orang yang kaya raya pun, jika sudah jatuh sakit, bisa menjadi miskin, makanya perlu BPJS Kesehatan, agar dapat pengobatan gratis,” paparnya.
Midji menjelaskan, setiap tahun Pemprov Kalbar selalu menyediakan anggaran untuk premi BPJS Kesehatan bagi masyarakat tak mampu. Dan usulan itu harus masuk dari pemerintahan paling bawah, mulai dari desa. “Belum lagi bantuan dari pemerintah pusat. Harusnya dari DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial), masyarakat tidak mampu (semua) harus dapat (PBI) BPJS Kesehatan,” katanya.
Untuk itu, Midji juga berharap warga selalu pro aktif mengurus ke pihak terkait, agar masalah tersebut tak berlarut-larut. “Kalau kita peduli, kita harus pro aktif, tanya ke kades (kepala desa). Kalau tidak ada, harus aktif, kades juga harus segera tindaklanjuti,” harapnya. (m@nk)
Discussion about this post