JURNALIS.co.id – Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) periode 2019-2023 Sutarmidji bersilaturahmi dengan jemaah Sajadah Fajar Tebas, Kabupaten Sambas, Minggu (29/09/2024) dini hari. Pertemuan yang digelar di Masjid Sabilil Khair, Jalan Senganda, Dusun Karya Bhakti, Desa Maktangguk, Kecamatan Tebas itu, selain diikuti jemaah Sajadah Fajar, juga turut dihadiri puluhan masyarakat sekitar.
Pada kegiatan Sajadah Fajar putaran ke-56, dan masjid ke-1.529 itu, Sutarmidji ikut menunaikan salat subuh berjemaah. Yang kemudian dilanjutkan dengan beberapa rangkaian, seperti pembacaan ayat suci Alquran. Dimana dalam kesempatan itu, ayat suci Alquran dibacakan oleh salah satu tilawah muda asli orang Tebas. Yakni Fitri Fatonah, yang baru saja meraih prestasi, juara Harapan III Cabang Tilawah Alquran, Golongan Tilawah Anak-Anak Putri, pada MTQ Nasional XXX di Samarinda, belum lama ini.
Ketua Sajadah Fajar Tebas As’an mengungkapan, Sutarmidji merupakan sosok pemimpin yang lengkap. Kerena selain berpengalaman menjadi pemimpin (umara), Sutarmidji juga memiliki banyak ilmu tentang Islam (ulama), serta memiliki kapasitas untuk menyampaikan siar kepada umat muslim.
“Jadi bisa dibilang Pak Sutarmidji ini adalah umara sekaligus ulama. Kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya, terutama dari masyarakat Desa Maktangguk, karena bapak sudah sudi hadir ke masjid ini,” ungkapnya.
Masyarakat di sana menurutnya wajib bersyukur, karena telah dikunjungi langsung oleh tokoh Kalbar yang kembali mencalonkan diri sebagai gubernur untuk periode kedua itu. As’an menyebutkan sudah cukup banyak jasa Sutarmidji terhadap pembangunan di Kabupaten Sambas. Mulai dari pembangunan jalan-jalan provinsi, hingga kehadiran Jembatan Sungai Sambas Besar, yang tak lama lagi pengerajaannya akan selesai.
Meski jembatan tersebut merupakan proyek pemerintah pusat, namun ia mengakui berkat dorongan, dan keseriusan Sutarmidji saat menjabat gubernur, akhirnya itu bisa terwujud. Dengan akses jalan, dan jembatan yang memadai, As’an mengakui aktivitas Sajadah Fajar di Kabupaten Sambas juga terbantu, karena menjadi lebih mudah.
“Kami sangat bersyukur, lima tahun lalu susah mau ke sini (Desa Maktangguk), sekarang jalan sudah bagus-bagus. Sangat memudahkan kita sajadah fajar berkeliling, apalagi nanti kalau jembatan (Sungai Sambas Besar) sudah jadi, rute kita semakin ramai (banyak) keliling,” katanya.
Sementara itu, Sutarmidji kembali berbagai ilmu tentang muamalah yang ia kuasai. Yakni membahas tentang hukum perkawinan, dan kewarisan dalam Islam. Serta hal-hal yang termasuk di dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI). Termasuk juga tentang mawali, dan juga ahli waris pengganti.
Mengingat dirinya sempat mengenyam pendidikan Master Hukum Islam di Universitas Indonesia (UI). Ia berpesan kepada jemaah Sajadah Fajar agar sering membuat kajian hal-hal muamalah. Agar semua bisa memahami secara utuh tentang ajaran agama Islam.
“Kalau di lain waktu mau saya bicara tentang yang lain lagi, saya siap. Saya ini kalau bicara hukum perkawinan, dan kewarisan, itu tujuh hari tujuh malam pun tidak habis (materinya). Tapi saya bukan kasih tausiah, ini berbagi ilmu saja, dari apa yang saya pahami,” ucapnya sebelum menutup pertemuan. (m@nk)
Discussion about this post