JURNALIS.co.id – Anggota DPRD Kalimantan Barat, Rasmidi dari Dapil Ketapang dan Kayong Utara mengapresiasi kepemimpinan Gubernur Kalbar periode 2018 – 2023, Sutarmidji.
Rasmidi menilai, selama kepemimpinan Sutarmidji, percepatan pembangunan di dua kabupaten tersebut sangat terasa, terutama dalam bidang infrastruktur dan pendidikan. Dia pun memastikan penilaian yang diberikannya itu secara objektif dan bukan pernyataan klise.
“Pada masa kepemimpinan Pak Midji sebagai Gubernur Kalbar yang lalu memang konsen dengan infrastruktur. Infrastruktur jalan yang tadinya belum mantap, menjadi mantap,” ujar Rasmidi, Selasa (01/10/2024).
Di Ketapang sendiri setidaknya ada beberapa ruas jalan provinsi yang dibangun selama kepemimpinannya, meliputi Jalan Batas Kota Ketapang-Pesaguan, Tumbang Titi-Tanjung, Tanjung-Marau, Marau-Air Upas, Air Upas-Manis Mata, dan Simpang Sei Gantang-Teluk Batu dengan total panjang 220,25 kilometer.
“Selama beliau menjabat, anggaran sebesar Rp 305 miliar lebih telah dikucurkan untuk pembangunan jalan di Ketapang. Walaupun kita tahu, Kalbar turut merasakan dampak daripada Covid-19 beberapa tahun. Tapi itulah faktanya,” ujar Rasmidi.
Sementara itu, di Kabupaten Kayong Utara, Sutarmidji juga membangun infrastruktur jalan sepanjang 68 kilometer, dengan total dua ruas jalan yang menjadi tanggung jawab Pemprov Kalbar, diantaranya adalah Siduk-Sukadana dan Sukadana-Teluk Batang. Total anggaran yang telah dikeluarkan selama periode 2019-2024 mencapai Rp 168 miliar lebih.
“Karena memang target beliau itukan infrastruktur. Hanya memang kita (Kalbar) juga merasakan dampak daripada covid saat itu,” kata Rasmidi.
Tak hanya fokus membangun infrastruktur, Sutarmidji juga dikenal sebagai sosok yang sangat peduli terhadap pendidikan. Program pendidikan gratis bagi siswa SMA dan SMK negeri, yang awalnya diragukan banyak pihak, kini telah terbukti manfaatnya.
“Ini salah satu janji beliau saat maju sebagai Gubernur di periode pertama dan telah terealisasi. Program pendidikan gratis ini bukan sekadar janji, dan sekarang sudah dinikmati masyarakat,” kata dia.
Di dapil Rasmidi setidaknya ada 5 sekolah baru yang dibangun Sutarmidji, dengan rincian tiga sekolah di Ketapang, dan dua sekolah di Kayong Utara. Belum lagi rehabilitasi sekolah-sekolah yang menjadi tanggungjawab Pemerintah Provinsi.
Selain infrastruktur dan Pendidikan, program lain yang sangat diapresiasi Rasmidi adalah menciptakan desa mandiri untuk mengentaskan desa sangat tertinggal. Program tersebut disinergikan dengan pokok pikiran anggota dewan untuk menyentuh 52 indikator desa mandiri.
“Ini semua untuk mengentaskan desa sangat tertinggal, dan sekarang sudah banyak desa mandiri,” kata Rasmidi.
Rasmidi mengakui, bahwa anggaran yang dialokasikan memang belum mencukupi untuk menyelesaikan pembangunan jalan hingga 100 persen. Namun, menurutnya, pemerintah di bawah kepemimpinan Sutarmidji telah melakukan pemetaan pembangunan dengan sangat baik.
“Memang ini karena keterbatasan anggaran, jadi tidak bisa seperti membalikkan telapak tangan dan tidak memang langsung jadi. Tapi kita sudah melihat komitmen beliau untuk pemerataan dan percepatan pembangunan, terutama di bidang infrastruktur,” kata dia.
“Sehingga tidak benar kalau beliau disebut Gubernur Pontianak. Tapi Pontianak memang perlu (dibangun), karena menjadi wajahnya Kalbar. Ketika orang masuk itu yang dilihat dari Kalbar itu Pontianak dulu,” timpalnya.
Karena itu Rasmidi yakin, jika Sutarmidji kembali mendapatkan mandat dari rakyat, percepatan pembangunan infrastruktur, khususnya di wilayah Kalbar 8, akan tuntas. (m@nk)
Discussion about this post