JURNALIS.co.id – Calon Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 2, Ria Norsan menyatakan komitmen untuk memperdayakan Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk kesejahteraan masyarakat.
Hal ini, disampaikan Ria Norsan saat berdialog dengan ratusan warga di Aming Coffee, Kota Singkawang, dalam agenda “Ekspresi Semangat Baru”, Kamis (03/10/2024).
Norsan mengatakan, gebrakan terhadap pemberdayaan UMKM ini sesuai dengan prinsip pembangunan yang dia godok bersama pasangannya, Calon Wakil Gubernur Kalbar, Krisantus Kurniawan.
“Meningkatkan peran UMKM. UMKM ini perlu ditingkatkan karena UMKM adalah ujung tombak ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Dia mengatakan, pemberdayaan UMKM ke depan, akan didorong agar dapat menciptakan lapangan pekerjaan. Sehingga kendala dalam pengembangan UMKM seperti akses permodalan akan diatasi.
“Kendala kita selama ini adalah modal, fulus. Insyaallah kalau saya jadi Gubernur Kalbar, UMKM tidak akan susah permodalan lagi,” ujarnya.
Norsan bersama Krisantus telah merancanhlg skema tertentu untuk permodalan UMKM yang mudah diakses. Bahkan tak hanya itu, nasabah nantinya tak akan terbebani oleh bunga.
Pemberdayaan UMKM itu, akan bersinergi dengan bank pembangunan daerah (BPD) dalam hal ini Bank Kalbar. Saham Bank Kalbar yang notabene dimiliki Pemda akan diminta memberikan modal untuk UMKM.
“Kalau saya jadi gubernur, saya akan perintahkan wali kota dan bupati seluruh Kalbar, berikan pinjaman lunak dengan UMKM. Dengan catatan tanpa bunga. Minimal Rp5 juta dan maksimal Rp200 juta,” tegas Norsan.
Norsan memastikan, janji ini akan dia tepati bersama Krisantus. Sebab, hal ini adalah komitmennya untuk membangun Kalbar dari berbagai sektor termasuk perekonomian rakyat.
“Janji sudah diucapkan namanya utang. Mau lihat saya bohong atau tidak, lihat nanti pas sudah jadi gubernur. Makanya jadikan dulu saya sebagai gubernur,” ujar Norsan disambut riuh warga.
Wakil Gubernur Kalbar periode 2018-2024 ini mengatakan, cukup memahami skema permodalan yang akan dibangun lantaran dia juga memiliki basis sebagai pengusaha.
“Jadi tahu saya caranya. 50 sampai 200 juta tak jadi masalah. Dan ini juga tanpa agunan. Dengan modal itu nanti, bisa meningkatkan UMKM dan mendorong lapangan pekerjaan,” katanya.
Norsan menambahkan, penyertaan modal tanpa bunga ini sudah pernah dia terapkan di Baitul Maal Wa Tamwil. Di mana para pedagang kecil diberikan bantuan modal tampa diminta keuntungan dari bunga. (m@nk)
Discussion about this post