JURNALIS.CO.ID – Program bantuan perlengkapan masuk sekolah merupakan program yang sangat diharapkan oleh masyarakat, khususnya bagi masyarakat kurang mampu. Namun sayangnya, menurut calon Wali Kota Pontianak nomor urut 2, Mulyadi, selama lima tahun belakangan ini, program bantuan tersebut sudah tidak pernah dilakukan lagi oleh Pemerintah Kota Pontianak.
Hal itu disampaikan Mulyadi saat melakukan kampanye tatap muka dengan warga di Jalan Tanjung Harapan, Gang Kame, RT 03/RW 06, Kecamatan Pontianak Timur, pada senin (07/10/2024).
“Lima tahun ini tidak ada bantuan perlengkapan masuk sekolah bagi anak yang tidak mampu dan orang tua dihadapkan kepada kondisi sosial ekonomi yang tidak mencukupi,” kata Mulyadi.
“Dulu sebelumnya, waktu zaman Pak Sutarmidji jadi Wali kota itu ada, nah lima tahun ini itu sudah tidak ada. (Kalau) saya jadi wali kota akan mengadakan itu lagi,” sambungnya.
Menurut Mulyadi, sektor pendidikan juga dapat menjadi salah satu pemicu terjadinya inflasi yang dapat berdampak bagi perekonomian.
“Sektor pendidikan itu juga akan menjadi pemicu terjadinya inflasi, oleh karena itu pemerintah harus ambil bagian di sini, terutama kelengkapan masuk sekolah seperti sepatu, pakaian, tas itu kebutuhan anak-anak,” ungkapnya.
Selain membahas program bantuan perlengkapan masuk sekolah yang selama lima tahun ini sudah tidak dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Pontianak, Mulyadi juga menyoroti kurangnya jumlah sekolah seperti yang terjadi di Kecamatan Pontianak Timur.
“Saya melihat bahwa jumlah sekolah yang ada di Pontianak Timur ini masih terbatas nah pertumbuhan penduduk semakin berkembang,” kata Mulyadi.
Mulyadi menambahkan, bahwa ke depan masyarakat Kota Pontianak harus memiliki jaminan untuk mendapatkan pendidikan dan bisa bersekolah tak jauh dari tempat tinggal mereka.
“Pendidikan ini mulai dari SD dan SMP Insya Allah saya jadi wali kota kita akan connect (hubung)-kan juga ke provinsi untuk SLTA-nya, supaya masyarakat yang ada di Pontianak Timur ini tetap mempunyai jaminan anaknya bisa sekolah di seberang sini, tidak harus di seberang sana,” pungkasnya. (deny)
Discussion about this post