JURNALIS.CO.ID – “Mengekal di Padang Bal” merupakan sebuah buku tentang rekam jejak perjalanan sejarah sepak bola di Kota Pontianak. Sang penulis mengumpulkan bagian demi bagian cerita lama ini dengan tujuan agar cerita sejarah sepak bola Kota Pontianak tetap mengekal pada generasi mendatang.
“Buku ini berisikan cerita dari 17 klub resmi di bawah naungan PSSI Kota Pontianak. Kisah-kisahnya dari para pendiri klub di tahun 40-an sampai 2000-an ke atas. Selain itu ada pula cerita para pemain di luar lapangan hijau,” ujar penulis buku Mengekal di Padang Bal, Mirza usai penyerahan buku secara simbolis di HUT Kota Pontianak ke 253, kemarin.
Secara garis besar, buku ini bercerita tentang bagaimana sepak bola di Kota Pontianak ini dikenalkan. Bermula dari tentara Belanda yang menduduki tanah Melayu, lalu ketika mereka memiliki waktu luang kemudian berbaur bermain bola dengan pribumi. Dari sinilah, cikal bakal sepak bola di Kota Pontianak itu dikenalkan.
Kemudian di tahun 1944, lahirlah klub sepak bola bernama Semangat Baru (SB) yang markasnya di Gang Merak, Kecamatan Pontianak Kota. Klub yang pemainnya beranggotakan sanak keluarga, pelan-pelan tapi pasti keberadaannya makin dikenal dan membesar.
Dari SB inilah, banyak pemain sepak bola lahir. Terlebih di masa awal keberadaan SB terbentuk, jumlah pemainnya semakin banyak. Kemudian materi pemainnya juga bagus-bagus. Alhasil, satu persatu pemain tersebut kemudian membentuk klub-klub sepak bola baru. Mulai dari Bima, Erkatude dan Metra. Beberapa pemain SB juga ditawari untuk masuk ke IM. Di sana, mereka ditawarkan pekerjaan di pemerintahan.
Dari berita terbentuknya SB, juga memunculkan rasa yang sama oleh para pecinta sepak bola di Kota Pontianak. Mereka pun membentuk klub-klub sepak bola. Dimulai dari perkumpulan positif di gang-gang. Lalu terbentuklah sepak bola Persatuan Olahraga Meranti (Porti) yang markasnya di Jalan Meranti.
“Dari kesemua klub ini, menjadi cikal bakal para pemain Persipon,” ujarnya.
Dikatakan Mirza, buku ini ditulis agar para generasi muda, memahami tentang alur sejarah perkembangan sepak bola Kota Pontianak. Mudah-mudahan saja, isi cerita dari buku ini bisa membangkitkan semangat khususnya generasi muda yang menyenangi olahraga sepak bola.
Apalagi saat ini, sepak bola Kota Pontianak prestasinya tengah lesu. Momentum HUT Kota Pontianak dengan saat ini, juga bersamaan dimana lapangan Keboen Sajoek (PSP) tengah dilakukan renovasi. Ke depan dengan meningkatnya kualitas lapangan sepak bola PSP, di harap juga bisa berpengaruh pada prestasi sepak bola Kota Pontianak yang semakin baik pula. (m@nk)
Discussion about this post