JURNALIS.co.id – Calon Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 2, Ria Norsan optimis bakal meraup suara tinggi di Kecamatan Sungai Kakap, Kabuoaten Kubu Raya dalam kontestasi Pilkada mendatang.
Optimisme itu muncul, seiring antusiasme ribuan warga yang menyambut kedatangannya saat kampanye dialogis sekaligus pengukuhan Tim Penggerak Jikir di Desa Punggur Kecil, Selasa (22/10/2024) malam.
“Kami sudah banyak kenal para tokoh di Sungai Kakap ini. Insyaallah suara bisa tembus 70 persen untuk Jikir dan NKRI,” kata Norsan.
Tim Penggerak Jikir merupakan organ pemenangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kubu Raya, Sujiwo dan Sukiryanto (Jikir). Tim solid ini juga menjadi mesin pemenangan bagi pasangan NKRI di Kubu Raya.
Tak hanya menggerakkan relawan sebagai mesin pemenangan, Norsan dan Krisantus juga menawarkan program unggulan agar dapat mendongkrak tingkat keterpilihan di daerah itu.
“Tentu kami datang tak hanya dengan tangan kosong. Kami menyampaikan program yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat di sini,” jelas Norsan.
Program itu diantaranya pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, dengan mendorong sektor unggul di Sungai Kakap misalnya di bidang perkebunan, perikanan, pariwisata dan lainnya.
“Bangun sinergitas yang kuat dengan pemkab untuk meningkatkan taraf hidup warga yang bergantung sektor itu. Kita kucurkan bantuan dari benih dan pupuk untuk perkebunan dan alat-alat tangkap ikan untuk perikanan,” paparnya.
Sementara itu untuk sektor pariwisata, Norsan mengatakan daerah ini terkenal memiliki situs budaya dan keagamaan serta kuliner yang dapat menjadi daya tarik wisatawan jika dikemas lebih baik.
“Semua ini sudah kami rancang. Sungai Kakap adalah wajah Kubu Raya yang mesti ditata lebih baik. Nanti yang merasakan manfaat adalah masyarakat di sini,” ujarnya.
Di sisi lain, Norsan yang berpasangan dengan Krisantus Kurniawan sebagai Calon Wakil Gubernur itu, juga bakal mendongkrak potensi perairan mengingat Sungai Kakap memiliki dermaga yang menghubungkan antar wilayah.
“Di sini pusat transportasi sungai. Sarana dan infrastruktur pendukung perlu ditingkatkan agar wilayah ini semakin mudah terkoneksi. Sehingga bisa mendorong perekonomian,” ujarnya.
Wakil Gubernur Kalbar periode 2018-2023 itu mengatakan, pembangunan yang akan dilakukan oleh pemerintah provinsi itu harus linier dengan pemerintah kabupaten. Maka itu, dibutuhkan pemimpin yang memiliki pemikiran dan kepentingan politik yang sejalan.
“Kalau tidak, percepatan pembangunan akan lamban. Kalau gubernurnya linier dengan bupati, maka tak sulit akan kita membangun daerah,” tandas Norsan. (m@nk)
Discussion about this post