JURNALIS.co.id – Sekretaris DPD Partai Golongan Karya (Golkar) Kalimantan Barat (Kalbar) Prabasa Anantatur menilai pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar nomor urut 1, Sutarmidji-Didi Haryono (Midji-Didi) memiliki visi misi dan program yang paling jelas arahnya. Pasangan Midji-Didi menurutnya paling menguasai kebutuhan Kalbar sesuai data, dan fakta, yang tercermin dalam pelaksanaan debat publik pertama yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalbar di Qubu Resort, Kabupaten Kubu Raya, Rabu (23/10/2024) malam.
“Kalau kita melihat debat tadi ini, kalau bicara data, kita lihat tentu Pak Sutarmidji yang punya data lengkap, jadi kalau kita bicara data apa yang disampaikan itu benar. Jadi kalau bicara dengan data kondisinya memang seperti itu,” ungkapnya.
Prabasa mengatakan, jika seseorang ingin menjadi kepala daerah, maka memang harus bekerja berdasarkan data. Sehingga apa-apa yang mau dibuat ke depan, benar-benar jelas arahnya.
“Kalau kita tidak mempunyai data awal, bagaimana kita mau merencanakan ke depan,” tegasnya.
Misalnya soal infrastruktur jalan yang menjadi kewenangan provinsi, Sutarmidji, kata dia telah mengkonsolidasikan data bahwa jalan provinsi dalam kondisi mantap di awal pemerintahan tahun 2018 lalu baru sekitar 50 persen. Kemudian dari sana, penanganan dirumuskan, hingga akhirnya bisa mencapai angka sekitar 80 persen di akhir masa jabatan tahun 2023.
“Sehingga kita ini waktu pembahasan APBD sudah jelas bisa merencanakan apa yang harus kita lakukan. Pertama yang harus kita tahu itu berapa besar APBD kita yang ada, sehingga ini kita (bisa) bicara visi misi ke depan,” ujar Prabasa yang juga anggota DPRD Kalbar itu.
Ia pun berharap dalam dua debat yang tersisa ke depan, masing-masing calon bisa benar-benar memahami isu Kalbat. Serta mampu menjawab semua pertanyaan sesuai dengan konteksnya.
“Kalau poin tadi (debat pertama) bagus, Sutarmidji punya data lengkap, sehingga dia ke depan (lebih jelas arah pembangunannya), karena dia inkumben yang punya kebijakan (sebelumnya), punya dasar untuk ke depan,” pungkasnya. (m@nk)
Discussion about this post