JURNALIS.co.id – Calon Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) nomor urut 1, Sutarmidji melanjutkan kampanye dialogis di Desa Pak Bulu, Kecamatan Anjongan, Kabupaten Mempawah, Minggu (27/10/2024) sore. Ditemani Calon Bupati Mempawah nomor urut 1, Mardan Adijaya, Sutarmidji berdialog bersama ratusan masyarakat Kecamatan Anjongan yang hadir.
Midji-sapaan karibnya tampak telaten mendengar, dan menampung berbagai persoalan yang disampaikan. Salah satunya terkait program pengentasan kemiskinan ekstrem, yakni bantuan bedah rumah atau Rumah Tak Layak Huni (RTLH). Midji mengungkapkan, jika kembali terpilih di periode kedua, dirinya sudah menyiapkan program bedah rumah untuk masyarakat Kalbar.
Ia menargetkan bisa membantu antara 2.000-2.500 rumah per tahunnya. Atau mencapai sekitar 10 ribu rumah selama lima tahun ke depan. “Kalau saya jadi gubernur saya punya program bedah rumah sebanyak 10 ribu rumah, kalau tidak percaya lihat saja,” ungkapnya.
Gubernur Kalbar periode 2018-2023 itu menerangkan, dari total 14 indikator kemiskinan, delapan diantaranya memang berkaitan langsung dengan kondisi rumah. Seperti kondisi atap, lantai, listrik, sampai pada ukuran atau luas rumah.
“Orang itu baru bisa disebut tidak miskin kalau dia tinggal di ruang delapan meter persegi per orang. Rumah itu walaupun berlapis emas kalau satu orang tidak tinggal di ruang delapan meter persegi, tetap dianggap miskin,” ujarnya.
Kemudian, Midji menjelaskan ada beberapa syarat masyarakat untuk bisa mendapatkan bantuan program RTLH. Yang paling penting, kata dia, lahan tempat rumah tersebut berdiri harus milik sendiri, atau tanah pribadi. “Bedah rumah itu, tanah harus milik sendiri, takutnya nanti kita bedah rumah warga, tahu-tahu yang punya tanah mengambil alih, itu tidak boleh,” katanya.
Midji lantas menegaskan bahwa, janji-janji yang ia sampaikan pasti akan ditepati. Hal itu sudah terbukti ketika dirinya menjabat gubernur di periode pertama yang lalu. Mulai dari janji menggratiskan pendidikan SMA, SMK, dan SLB negeri sudah diwujudkan. Pembenahan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soedarso juga sudah dilakukan. Termasuk pembangunan infrastruktur jalan provinsi. Yang di awal ia menjabat tahun 2018, jalan dalam kondisi mantap baru sebesar 49 persen, kemudian bisa ditingkatkan menjadi sekitar 80 persen di akhir jabatan tahun 2023.
“Kalau (jalan) mau selesai yang 20 persen pilih saya, kalau tidak, maka tidak akan selesai. Walaupun yang lain janji-janji ya cuma janji saja, kalau saya, komitmen saya pada pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur, dan peningkatan ekonomi masyarakat, pasti saya wujudkan,” tutupnya. (m@nk)
Discussion about this post