JURNALIS.CO.ID – Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (Kadis PUBM-SDA) Kabupaten Jember, Eko Ferdianto Budiono optimis, bahwa proyek pengerasan jalan ke Bandealit akan selesai tepat waktu.
“Pekerjaan jalan dari Andongrejo ke Bandealit yang dibiayai dari anggaran DAK, progres per tanggal 2 bulan ini sudah 76 koma 31 persen,” ucap Eko kepada wartawan Jurnalis.co.id di ruang kerjanya, Senin (04/11/2024).
Eko menjelaskan, pekerjaan yang masih akan diselesaikan oleh kontraktor pelaksana, yaitu PT Rajendra Pratama Jaya, yakni pengecoran.
“Pekerjaan memasuki pengecoran berem atau bahu jalan di kanan kiri badan jalan masing-masing 50 sentimeter,” terang Eko sambil menunjukkan foto truk molen yang sedang menuangkan cor-coran ke pinggir jalan.
Pengecoran itu dijelaskannya dimulai dari pintu masuk kawasan hutan Taman Nasional Meru Betiri menuju pantai Bandealit. Hingga Sabtu 2 November 2024 pengecoran sudah sejauh 4,975 meter dari titik awal.
Eko juga menyebutkan soal insiden tumbangnya sebuah pohon besar ke tengah jalan yang sedang dikerjakan, sehingga hal itu membuat kontraktor harus menunggu sesaat sembari batang pohon dievakuasi.
“Kemarin sempat ada sedikit kendala, kendaraan sedimix (molen) tidak bisa masuk karena ada pohon tumbang dan melintang ke jalan,” ungkap dia.
Pihaknya pun lalu meminta bantuan TNMB dan Pokdarwis (Andongrejo) bergotong royong dengan pegawai PUBM-SDA Jember untuk memotong dan mengevakuasi batang pohon, sehingga jalan kembali bisa dilalui.
“Pohon yang tumbang itu melintang di jalan aspal yang sudah dicor pinggirnya. Beruntung batang pohon tidak merusak aspal maupun berem,” katanya.
Disinggung batas waktu pekerjaan proyek yang jatuh tempo tanggal 16 November 2024, Eko tetap optimis. “Kami upayakan semaksimal mungkin selesai tepat waktu,” pungkasnya.
Sebagai tambahan informasi, proyek pengerasan jalan dari Desa Andongrejo Kecamatan Tempurejo menuju pantai Bandealit ini membelah hutan di kawasan TNMB. Proyek tersebut sepanjang 7,8 kilometer, tidak sampai ke pantai Bandealit, yang menarik dan eksotik.
Pelaksana proyek hasil tender adalah PT Rajendra Pratama Jaya, perusahaan berkedudukan di Jember dan konsultan proyek adalah PT Bhakti Persada dengan nilai kontrak Rp 14 miliar 50 juta. (sgt)
Discussion about this post