JURNALIS.CO.ID – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Ketapang melakukan simulasi pemungutan dan penghitungan suara pemilihan gubernur dan wakil gubernur, serta bupati dan wakil bupati, pada Kamis (14/11/2024), di Auditorium STAI Al-Haudl, Kecamatan Muara Pawan.
Dalam pelaksanaan simulasi di TPS 005 Desa Sungai Awan Kiri tersebut, KPU melibatkan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Muara Pawan, Panitia Pemungutan Suara (PPS) di seluruh Muara Pawan dan petugas KPPS di TPS 005.
Simulasi dilakukan sama halnya seperti saat pencoblosan pada 27 November 2024 nanti. Bahkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang digunakan saat simulasi adalah DPT asli di TPS 005, dengan jumlah 462 pemilih.
Ketua KPU Kabupaten Ketapang, Ahmad Shiddiq mengatakan, simulasi ini bertujuan untuk menyampaikan kepada publik tentang alur dan waktu pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara.
Karena, menurut Shiddiq, akan ada perubahan pada pemilu kali ini, yaitu terkait denah di Tempat Pemungutan Suara (TPS) saat pencoblosan nantinya.
“Supaya memori kita tidak mengingat pada pemilu sebelumnya, di denah TPS secara fundamental itu ada yang berubah. Dulu posisi pengawas dan saksi TPS di samping meja ketua KPPS, sekarang berada tepat di belakang meja ketua KPPS,” jelasnya.
Selain itu, simulasi juga bertujuan untuk menginformasikan ke seluruh masyarakat, bahwa hari pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara sudah dekat. Karenanya masyarakat diminta untuk datang beramai-ramai ke TPS memberikan hak pilih.
“Kami juga terus mensosialisasikan dan meminta jajaran di desa berkeliling mengingatkan agar masyarakat mau datang ke TPS. Kita tidak muluk-muluk, target kita angka partisipasi masyarakat di pemilu kali ini bisa mencapai 80 – 90 persen,” ucapnya.
Pada kesempatan itu, Shiddiq berkali-kali mengingatkan kepada jajarannya seperti PPK, PPS dan KPPS untuk tetap menjaga dan melindungi suara pemilih.
“Suara tidak boleh ada yang bergerak sedikitpun. Tidak boleh menambah dan mengurangi. Kotak tidak boleh dibuka-buka. Sedikitpun suara tidak boleh bergerak,” pungkasnya.
Ketua Bawaslu Ketapang, Moh Dofir menyebut, bahwa berdasarkan hasil pengawasan yang dilakukan saat proses simulasi pencoblosan, pihaknya belum menemukan adanya ketidaksesuaian.
“Semua masih berjalan sesuai aturan yang ada. Termasuk penempelan DPT, contoh surat suara baik gubernur dan wakil gubernur, maupun bupati dan wakil bupati,” sebut Dofir.
Menurutnya, bilamana terdapat kekurangan pada proses simulasi, langkah pertama yang akan dilakukan adalah proses pencegahan. Kemudian kajian-kajian lain jika terdapat temuan saat pemungutan dan penghitungan suara.
“Kalau ada kekurangan, nanti kita akan langsung menyampaikannya kepada KPU. Terlebih jajaran Bawaslu, seperti PTPS di TPS simulasi telah kita arahkan untuk melihat proses dari awal sampai akhir,” tuturnya.
Adapun soal teknis pemilihan di TPS, seperti yang telah disampaikan KPU. Pada proses pemilihan nanti mengacu kepada aturan pilkada, bukan seperti pileg dan pilpres kemarin.
“Karena ini pilkada, maka aturannya mengacu pada pilkada. Khawatirnya penyelenggara masih terbawa ke memori pileg dan pilpres yang lalu,” timpalnya.
Sementara itu, Staf Ahli Bupati Bidang Politik dan HAM, Darma saat membuka acara memaparkan, bahwa simulasi pemungutan suara memiliki peran krusial. Diantaranya sebagai langkah teknis dan upaya memberikan pemahaman kepada masyarakat.
Selanjutnya, memberikan pemahaman kepada masyarakat luas tentang pentingnya integritas dan transparansi pada setiap tahapan Pilkada yang dilaksanakan.
“Saya harap melalui simulasi hari ini, kita semua dapat mengambil pembelajaran. Terutama mendalami alur pemilihan, sehingga kita benar-benar siap saat hari pemilihan tiba nanti,” harapnya.
Dia mengungkapkan, terlaksananya pemilihan secara sukses bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, KPU dan bawaslu saja, namun tanggung jawab semua. Peran serta masyarakat menjaga ketertiban sangat dibutuhkan.
“Saya menyampaikan apresiasi kepada KPU, bawaslu, aparat keamanan dan pihak yang terlibat karena telah berupaya menyukseskan semua tahapan. Saya juga mengajak seluruh masyarakat untuk datang ke TPS 27 November agar menggunakan hak pilih,” tambahnya. (lim)
Discussion about this post