
JURNALIS.co.id – PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW), melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR), kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia, khususnya di bidang pendidikan dan literasi.
Pada kesempatan ini, PT WHW berkolaborasi dengan Rumah Baca Gambut Harapan untuk menggelar serangkaian kegiatan literasi bertajuk “LiterAksi untuk Negeri: Menggerakkan Literasi, Menguatkan Generasi” yang dilaksanakan di Aula Transmigrasi Desa Sungai Besar, Kecamatan Matan Hilir Selatan, Ketapang, mulai 22 hingga 27 Oktober 2024.
Kegiatan ini dihadiri oleh puluhan ibu dan anak-anak dari Kabupaten Ketapang dan sekitarnya. Dengan berbagai program yang dirancang untuk mengembangkan keterampilan literasi dan kreativitas, di antaranya pengelolaan komunitas penggerak literasi 2024, lokakarya pelatihan penulisan artikel, pelatihan Read Aloud (membacakan nyaring)serta pelatihan mendongeng.
Manager CSR PT WHW, Togap Manik mengatakan, Program CSR pada bidang pendidikan terus berfokus pada inisiatif-inisiatif yang memberi dampak positif bagi masyarakat, terutama dalam mengembangkan potensi generasi muda.
“Kami sangat mendukung kegiatan literasi yang difasilitasi oleh Rumah Baca Gambut Harapan. Ini adalah langkah penting untuk menciptakan masyarakat yang lebih cerdas, kreatif, dan berdaya saing. Melalui dukungan pembiayaan kami, Rumah Baca Gambut Harapan dapat menyelenggarakan berbagai kegiatan bermanfaat yang melibatkan banyak pihak, dari ibu-ibu hingga anak-anak. Kami harap kegiatan ini dapat terus berkembang dan menjangkau lebih banyak kelompok Masyarakat,” ujar Togap Manik.
Pendiri Rumah Baca Gambut Harapan, Amir Hamzah Nasution menyampaikan apresiasinya terhadap PT WHW yang telah berperan aktif dalam pengembangan literasi di wilayah Ketapang.
“Kami sangat berterima kasih kepada PT WHW yang tetap peduli terhadap isu sosial, termasuk penguatan literasi. Dua kegiatan utama yang kami adakan, yaitu pelatihan Read Aloud dan Mendongeng, mendapat antusiasme luar biasa dari peserta, terutama para ibu yang sangat antusias untuk belajar cara membacakan cerita dengan intonasi yang menarik untuk anak-anak mereka,” ujar Amir.
Lebih lanjut, Amir mengatakan, pelatihan Read Aloud yang diadakan juga didominasi oleh ibu-ibu, yang diharapkan dapat mengembalikan kebiasaan membacakan cerita kepada anak-anak dengan cara yang lebih menarik dan interaktif.

“Di era digital ini, banyak anak-anak yang lebih memilih bermain gadget daripada membaca buku. Kami ingin melalui pelatihan ini, para ibu kembali menyadari pentingnya peran mereka dalam membacakan cerita langsung kepada anak-anak, yang tidak hanya memperkuat ikatan emosional, tetapi juga merangsang imajinasi anak,” tambah Amir.
Salah satu peserta pelatihan Mendongeng, Niken Kuswari mengungkapkan pengalamannya. Bahwa kegiatan ini sangat menyenangkan.

“Saya belajar banyak tentang cara mendongeng yang baik dan benar. Selain itu, saya bisa menginspirasi anak-anak di sini dengan cerita yang menarik. Pokoknya seru banget,” ungkap Niken.
Sementara itu, salah satu narasumber dalam pelatihan mendongeng, Amanda Tiara Rezeki mengatakan, kegiatan tersebut sangat bermanfaat untuk anak-anak.
“Melalui kegiatan literasi mendongeng mereka mendapatkan akses untuk memperkaya kosakata dan meningkatkan minat baca mereka sejak dini. Hal ini sangat penting bagi masa depan mereka,” kata Amanda.
(lim)





Discussion about this post