JURNALIS.co.id– Partisipasi pemilihan Gubernur dan Wakil Gubenur Kalbar maupun pemilihan Walikota Pontianak dan Wakil Pontianak turun drastis ketimbang lima tahun yang lalu. Hal ini dipaparkan oleh Ketua KPU Kota Pontianak, David Teguh saat ditemui dikantornya, Selasa, 3 Desember 2024.
Menurut Ketua KPU Kota Pontianak, pihaknya mencatat, partisipasi pemilih pada pilkada 2024 di kota pontianak terdapat pada angka 53-54%, yang menunjukkan penurunan dibandingkan dengan partisipasi pada pemilu 2019 yang mencapai 82%.
“Penurunan ini bukan hanya terjadi di pontianak, tetapi juga di sejumlah daerah perkotaan di seluruh indonesia,” ungkap David.
David menyarankan pengkajian lebih lanjut untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi turunnya partisipasi, sehingga dapat dilakukan antisipasi untuk pemilu di masa depan.
“Evaluasi pemilu perlu dilakukan,” ujar David.
David mengatakan, mengenai evaluasi terhadap penurunan partisipasi pemilih, david menegaskan belum ada penelitian terkait hal ini. Mungkin pada masa depan, riset dan analisis lebih mendalam dibutuhkan untuk memahami penurunan partisipasi pemilih.
Beliau menyebutkan perlunya pelaksanaan evaluasi secara nasional mengingat penurunan ini terjadi di seluruh indonesia.
Penurunan partisipasi di kota pontianak, lanjut David, bahwa pada 2018, partisipasi pemilih di kota pontianak mencapai 76%, namun pada pilkada 2024 ini terjadi penurunan hampir 20%, yang merupakan penurunan signifikan.
David menyimpulkan, penurunan ini harus dicermati lebih lanjut dengan melakukan penelitian yang komprehensif. Di mana Gen z dan milenial dominasi pemilih di pontianak.
“Sekitar 60% pemilih di kota pontianak adalah dari generasi z dan milenial, sedangkan generasi di atasnya menempati 40% dari total pemilih. Hal ini menjadi topik menarik untuk diteliti lebih lanjut, apakah faktor perubahan demografis berkorelasi dengan penurunan partisipasi pemilih,” tuntasnya. (Zrn).
Discussion about this post