JURNALIS.co.id – Sub Kontraktor PT Berjaya terancam putus kontrak dengan Pacific Bio Energi (PT PBI). Hal tersebut ditegaskan pihak Humas PT PBI, Zainul kepada Jurnalis, Jumat 27 Desember 2024 malam.
Zainul mengatakan, jika PT Berjaya tidak melakukan kewajibannya terhadap buruh, maka invoice kontrak akan ditahan hingga PT Berjaya memenuhi kewajibannya terhadap buruh.
“Jika hingga batas waktu yang ditentukan PT Berjaya belum juga memenuhi kewajibannya terhadap karyawannya, maka kita akan memutuskan kontrak kerja sama dan di blacklist. Kami akan mencari kontraktor lain untuk kerjasama dengan PT PBI,” ketus nya.
Terkait 62 buruh PT Berjaya yang terlantar dan tak terima gaji, Zainul menegaskan, apa pun keadaannya, perusahaan yang menghadirkan pekerja Sub Kon, mesti bertanggung jawab terhadap apapun menjadi tertanggung dasar hak yang belum diberikan kepada karyawan. Misalnya untuk pembayaran gaji karyawan dan juga transport mereka jika mereka pulang ke tempat asal mereka.
“Jika pun uang gaji karyawan dilarikan mandor, itu tetap saja menjadi tanggungan PT Berjaya, sebab, mereka yang menghadirkan mandor tersebut. PT Berjaya tidak boleh lepas tangan, tidak hanya memberikan uang transport untuk pulang namun gaji karyawan tetap harus dibayarkan. Karena kita juga tidak menginginkan adanya perbudakan gaya baru,” tegas Zainul.
Disampaikan Zainul, bahwa pihaknya akan mempertanyakan hal ini lebih jelas kepada PT Berjaya dan juga Buruh yang belum dibayar gajinya.
“Sebelumnya persoalan ini juga sudah kita pantau, dan Senin ini kita akan coba pertanyakan persoalan ini kepada pihak PT Berjaya dan Juga karyawan mereka yang belum mendapat bayaran gaji kerja mereka,” tukasnya.
Hingga Sabtu 28 Desember 2024, sejumlah buruh PT Berjaya terpaksa pulang karena mereka sudah tak punya makanan dan tempat tinggal lagi. Uang Transport untuk pulang ke Medan dan Aceh yang diberikan PT Berjaya sebesar Rp 1,8 juta tidak mencukupi untuk dibagi guna menopang hidup beberapa hari Sungai Kunyit.
“Gaji kami tidak dibayarkan dan kami hanya diberi uang transport Kami harus cepat pulang, sebab kalau bertahan disini, selain kebutuhan pokok sudah tidak ada, kami sudah tidak punya tempat tinggal karena mess tempat tinggal kami sudah diputus sewanya. Jika kami bertahan, tentu uang transport ini juga akan habis,” ungkap Deni. (Jua)
Discussion about this post