JURNALIS.CO.ID, PONTIANAK – Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Edi Suryanto. Terbaru, mengevaluasi kondisi inflasi dan harga komoditas di Kota Pontianak.
Beberapa isu, penting menjadi perhatian pemerintah pusat dan daerah saat rapat koordinasi (rakor) pengendalian inflasi dengan Kementerian Dalam Negeri melalui teleconference di Ruang Pontive Center, Senin (13/1/2025).
Menurut Edi, inflasi nasional pada tahun 2024 secara umum menunjukkan hasil yang menggembirakan, dengan capaian terbaik sejauh ini.
Sementara itu, inflasi di Pontianak berada di angka 1,58 persen. Angka ini dinilai masih dalam taraf yang paling ideal. Artinya, kondisi inflasi di Pontianak tetap stabil dan terkendali.
“Meskipun bukan yang terendah, inflasi kita tetap yang terbaik,” ujarnya.
Ia berharap seluruh daerah, termasuk Pontianak, dapat mempertahankan kinerja inflasi yang positif ini. Salah satu isu utama yang diangkat pada rakor pengendalian inflasi dengan pemerintah pusat adalah disparitas harga beras yang masih signifikan.
Edi menjelaskan bahwa terdapat anomali di beberapa daerah penghasil beras, di mana harga gabah menurun sementara harga beras justru meningkat. Mengatasinya, peran Bulog di seluruh Indonesia, termasuk Pontianak, disebut sangat krusial.
“Bulog diminta harus lebih terarah dan tepat sasaran dalam menyeimbangkan harga beras, makanya kami nanti akan berdiskusi dengan Bulog terkait ini,” tegasnya.
Selain beras, Edi juga menyoroti masalah distribusi minyak goreng yang turut mempengaruhi inflasi.
Ia menyatakan bahwa Tim Satgas Ketahanan Pangan Kota Pontianak akan bekerja sama dengan pihak terkait untuk menangani permasalahan distribusi minyak goreng.
“Kita akan terus berupaya menjaga stabilitas harga dan inflasi di Pontianak melalui berbagai langkah strategis dan koordinasi dengan berbagai pihak terkait,” tutupnya. (red)
Discussion about this post