JURNALIS.co.id – Launching Program Sekolah Desa Berdaya (PSDB) milik PT Bumitama Gunajaya Agro (BGA) di Wilayah 8A, Kecamatan Nanga Tayap, Kabupaten Ketapang pada Rabu (22/01/2025) mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kecamatan Nanga Tayap.
Sekolah yang menggaungkan enam program Bumitama Berdaya tersebut diyakini akan mampu meningkatkan keterampilan Sumber Daya Masyarakat (SDM), terutama masyarakat yang berada di lingkungan PT BGA.
Berdasarkan paparan Head of CSR PT BGA, Rizki Munadhil, peluncuran Sekolah Desa Berdaya merupakan sebuah inisiatif strategis untuk meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat desa di wilayah operasional perusahaan.
Program ini bertujuan membangun kemandirian ekonomi masyarakat melalui pemanfaatan sumber daya dan kearifan lokal, mendorong pertumbuhan ‘local champion’ dan entrepreneur, serta meningkatkan kualitas SDM berdaya saing dan menjaga kelestarian lingkungan.
Momentum launching, menurutnya menjadi simbol kolaborasi berbagai pihak dalam menciptakan ekosistem pembangunan desa yang inklusif dan berkelanjutan.
“Melalui Sekolah Desa Berdaya, kami tidak hanya membantu meningkatkan kapasitas masyarakat desa, tetapi juga mengintegrasikan potensi lokal untuk menciptakan solusi berkelanjutan. Kami percaya bahwa kolaborasi ini akan mendorong perubahan nyata dalam kualitas hidup masyarakat sekitar kebun,” papar Rizki.
Dia juga mengungkapkan, sejak diluncurkan Sekolah Desa Berdaya telah melibatkan 450 peserta dari 21 batch dengan fokus pada pengembangan produktifitas petani sawit swadaya dan potensi lokal, seperti budidaya pertanian, kerajinan tangan, dan pengolahan hasil kebun.
Salah satu simbol komitmen terhadap keberlanjutan adalah kegiatan penanaman jagung di demplot Sekolah Desa Berdaya oleh tamu undangan. Penanaman ini menjadi wujud nyata dukungan terhadap program ketahanan pangan nasional melalui praktik pertanian berkelanjutan yang melibatkan masyarakat lokal.
Selain mendukung pemberdayaan ekonomi, Sekolah Desa Berdaya menjadi bagian dari komitmen BGA terhadap pelestarian lingkungan. Program ini terintegrasi dengan Bumitama Biodiversity & Community Program (BBCP) yang mengelola lahan konservasi seluas 7.000 hektare di area berhutan dan bergambut.
“Inisiatif ini telah memperoleh RSPO Conservation Leadership Award 2023 berkat kolaborasi dengan IDH Belanda dan EarthQualizer,” ujarnya.
Hingga kini, 86 persen dari 114 desa di sekitar wilayah operasional BGA telah masuk kategori Desa Maju dan Mandiri menurut Indeks Desa Membangun 2024. Data tersebut menunjukkan kontribusi positif BGA terhadap pembangunan ekonomi dan sosial masyarakat desa.
“Kami berharap Sekolah Desa Berdaya dapat menjadi katalisator perubahan, meningkatkan pendapatan masyarakat setara UMR, mengurangi kesenjangan sosial, dan menciptakan ekosistem wirausaha yang mandiri. Program ini juga diharapkan mendukung terciptanya desa rendah karbon yang selaras antara aspek ekonomi dan lingkungan,” bebernya.
Merespon paparan tersebut, Camat Nanga Tayap, Sabran memastikan mendukung penuh program Sekolah Desa Berdaya yang digagas PT BGA. Bahkan dirinya meyakini, melalui PSDB mampu meningkatkan kualitas tarap hidup masyarakat.
“Intinya kami sangat mendukung dan mensupport program ini. Sebab, tidak semua perusahaan di Ketapang yang bisa melaksanakan sekolah berdaya seperti yang diinisiasi BGA,” ujar Sabran.
Menurut dia, banyaknya kolaborasi semua pihak dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan, akan berdampak positif bagi masyarakat sekitar perusahaan. Bahkan masyarakat luar konsesi BGA juga bisa menikmati manfaat hadirnya PSDB.
“Kita meyakini dengan adanya Sekolah Desa Berdaya ini, masyarakat sekitar perusahaan setidak mendapat manfaat pendidikan, sehingga berdampak pula pada pendapatan,” sebut Sabran.
Ia berharap, PSDB menjadi program berkelanjutan sepanjang BGA masih berada di Kecamatan Nanga Tayap. Karena pada prinsipnya pembinaan masyarakat harus dilakukan secara konsisten.
“Kami harap kegiatan sekolah ini tetap harus berlanjut dan terus eksis. Terima kasih kami sampaikan kepada BGA, semoga BGA tetap jaya,” timpalnya.
Untuk diketahui, program ini diresmikan di dua lokasi, yaitu Metro BGA Region Nanga Tayap untuk acara seremoni, dan lokasi Sekolah Desa Berdaya untuk peninjauan fasilitas seperti gedung sekolah, media praktek dan kegiatan penanaman jagung.
Launching ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) strategis dengan BumDes, Bank Syariah Indonesia (BSI), kelompok tani sawit, serta Kelompok Tani Peduli Api (KTPA). MoUmencakup pengembangan ekonomi produktif, akses pendanaan, penguatan kapasitas BUMDes dan inisiatif desa rendah karbon. (lim)
Discussion about this post