
JURNALIS.co.id – Program Sekolah Desa Berdaya (PSDB) milik PT Bumitama Gunajaya Agro (BGA) di Wilayah 8A, Kecamatan Nanga Tayap dinilai patut menjadi role model dalam meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat.
Sejak diluncurkan, Sekolah Desa Berdaya telah melibatkan 450 peserta dari 21 batch dengan fokus pada pengembangan produktifitas petani sawit swadaya dan potensi lokal. Seperti budidaya pertanian,
kerajinan tangan, dan pengolahan hasil kebun.
Salah satu simbol komitmen terhadap keberlanjutan adalah kegiatan penanaman jagung di demplot Sekolah Desa Berdaya. Penanaman ini menjadi wujud nyata dukungan terhadap program ketahanan pangan nasional melalui praktik pertanian berkelanjutan yang melibatkan masyarakat lokal.

Atas positifnya program Sekolah Desa Berdaya, mendapat respon dari Direktur Penyerasian Pemanfaatan SDA dan Lingkungan Direktorat Jenderal PPDT, Fince Decima Hasibuan yang turut menghadiri lounching PSDB.
Fince menyebut bahwa Sekolah Desa Berdaya milik BGA tidak hanya sebatas program, melainkan sebuah model yang dapat dicontoh dan dibuat daerah lainnya.


“Sekolah Desa Berdaya bukan hanya program, tetapi sebuah model yang dapat direplikasi di wilayah lain. Kami harap perusahaan lain dapat mengikuti langkah serupa untuk memperkuat desa dan meningkatkan kemandirian masyarakat,” kata Fince, kemarin.
Dia pun turut mengapresiasi kolaborasi BGA yang telah berperan aktif memperkuat ketahanan pangan di daerah melalaui Sekolah Desa Berdaya. Langkah tersebut membuktikan bahwa sektor swasta dapat memainkan peran penting dalam pemberdayaan desa.
“Misalnya program penanaman jagung yang memberdayakan masyarakat. Ini tentu selaras dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan produksi jagung sebagai bahan pakan ternak,” ujarnya.
Pihaknya memastikan, terus mendorong, serta memberikan kemitraan strategis antara sektor swasta dan pemerintah guna memperluas dampak positif di seluruh Indonesia. (lim)


Discussion about this post