
JEMBER, JURNALIS. CO.ID – Tidak disangka, seorang anak wartawan online dari media nasional Jurnalis.co.id biro Jember berhasil lolos seleksi Paskibraka 2025.
Lahir pada 26 Mei tujuh belas tahun lalu sosok Farista Elloy Zeta menjelma menjadi pemuda yang berperawakan gagah, bak taruna akademi militer.
Ya, benar saja, Elloy panggilan sehari-harinya kini bertampang semi militer. Rambut cepak, tanpa tato dan selalu sigap.
Sejak kelas IX SMP Elloy sebenarnya sudah tergabung di Paskibraka SMPN 8 Jember. Tetapi karena pada waktu menjelang persiapan HUT RI ke 78, ia dicomot oleh guru kesenian SMAN 3 Jember untuk bergabung dalam drama kolosal dengan judul “Perang Sadeng” yang ditampilkan pada HUT RI di Alun-Alun Jember.
Ia memerankan prajurit Kerajaan Sadeng, yang terbunuh oleh pasukan Kerajaan Majapahit.
Tapi semangatnya untuk masuk Paskib tidak luntur. Setelah lulus jenjang SMP Elloy melanjutkan ke SMAN 3 Jember lewat jalur zona. Ia lulus SMP dengan predikat 9 besar.
Kebimbangan pun menyeruak di benaknya ketika harus memilih kegiatan ekstra kulikuler, antara memilih bola basket atau paskib. Ayahnya memberi saran agar meneruskan kegiatan Paskib yang terputus kala di SMP.
Mendapat motivasi begitu, Elloy pun memutuskan masuk ekstra kurikuler Paskib. Setiap hari sabtu pagi tim paskib selalu latihan.
Ketika menjalani diklatsar paskib Elloy baru tahu betapa beratnya hidup mandiri tanpa orang tua walau sehari. Peserta diklatsar “dipaksa” makan nasi dari hasil memasak sendiri.
Beras segenggam dimasak dalam kaleng bekas. Sayur bening hanya dengan bumbu garam, lauknya hanya tempe. Nilai yang terkandung di dalamnya adalah kemandirian.
Ia berhasil melewati diklatsar dengan baik. Memasuki bulan Februari 2025, kantor Bakesbangpol Kabupaten Jember membuka pendaftaran Paskibraka 2025. Elloy dan teman-temannya yang ikut ekstra kulikuler Paskib segera melengkapi syarat pendaftaran.
Bersama-sama mereka mendatangi Puskesmas terdekat, puskesmas Tegalbesar di Kecamatan Kaliwates, Jember untuk tes kesehatan.
Setelah diukur tinggi dan beratnya, didapati tingginya 172 cm dan berat badannya 57 kg. Kurang ideal, tapi cukup sebagai prasyarat lolos tes administrasi.
Dari 22 siswa SMAN 3 Jember yang mendaftar, yang lolos administrasi hanya 10 siswa. Kesepuluh calon Paskibraka itu mengikuti rangkaian seleksi tingkat kabupaten bersaing dengan 347 calon lain dari seluruh pelosok Kabupaten Jember.
Hari pertama, tes tahap pertama, 2 calon gugur. 1 calon gugur karena ternyata setelah dites ulang tinggi badannya tidak memenuhi syarat, yakni minimal 170 cm. Seorang lagi gugur karena bentuk kakinya X.
Tes tahap kedua, ujian Pancasila dan Wawasan Kebangsaan, 2 calon gugur lagi. Tetapi Elloy masih bisa bertahan. Tinggal 6 calon yang masih bertahan seleksi.
Proses seleksi molor dari jadwal dikarenakan server BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila) mengalami down. Panitia seleksi Kabupaten memutar otak untuk menyusun ulang jadwal. Penundaan tersebut sempat membuat hati dan pikiran Elloy bimbang, apakah ia lolos apa tidak.
Setelah tertunda hampir 2 pekan, Pansel (Panitia Seleksi) kembali memanggil ratusan calon Paskibraka Kabupaten Jember untuk mengikuti tes Intelegensia Umum, yang dilaksanakan secara online. Remaja kelahiran Jember ini mendapatkan nilai 90 tes IU.
Tepat hari ini, Selasa 11 Maret 2025 diterima pengumuman berupa Surat Keputusan Bakesbangpol Kabupaten Jember, yang menyatakan 75 Paskibraka 2025 Kabupaten Jember.
Di dalam surat bertanggal 10 Maret 2025 itu nama Farista Elloy Zeta berada di nomor urut 27. Ia bersama 5 temannya asal SMAN 3 Jember lolos Paskibraka 2025. (Sgt)
Discussion about this post