
JURNALIS.co.id – Gubernur Kalimantan Drs. H. Ria Norsan, M.M., M.H., membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Musrebbang RKPD) Kota Pontianak Tahun 2026 dan Musrenbang RPJMD Kota Pontianak Tahun 2025 – 2029 di Aula Sultan Syarif Abdurrahman (SSA) Kantor Walikota Pontianak, senin pagi (14/4/2025).
Musrenbang RKPD merupakan agenda tahunan yang melibatkan berbagai pihak untuk menyusun rencana pembangunan daerah.
Musrenbang RKPD merupakan salah satu wujud nyata dalam pendekatan bottom-up dalam perencanaan pembangunan.
Pada RPJMD ini, Pemkot Pontianak mengusung Visi RPJMD yakni “Kota Pontianak Maju, Sejahtera, Berwawasan Lingkungan yang Humanis.
Seperti diketahui, Visi ini menegaskan komitmen untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, kesejahteraan masyarakat yang merata, serta pembangunan yang ramah lingkungan dan berlandaskan nilai-nilai kemanusiaan.
Pada kesempatan ini, Gubernur Ria Norsan menekankan agar Pembangunan wilayah yang terintegrasi mengingat Kota Pontianak yang merupakan Ibu Kota Provinsi Kalbar.
“Kota Pontianak ini wajahnya Kalimantan Barat. Karena adalah pintu masuk utama, ke Kalbar. Pembangunan terintegrasi adalah pembangunan yang saling terkait satu sama lain. Misal air bersih harus bagus, kemudian sampah jangan dianggap gampang, 1 hari 400 ton, harus diolah dengan baik biar tak jadi masalah”, ucap Norsan.
Dirinya juga menyoroti, terkait pembangunan yang berbasis lingkungan sebagaimana yang tergambar pada Visi RPJMD Kota Pontianak.
“Ruang Terbuka Hijau dan Hutan Kota, harus benar – benar diperhatikan. Misalkan singapura, kecil tapi terasa nyaman. Karena penataan kota yang bagus dan tertib. Ini juga meningkatkan kenyamanan bagi masyarakatnya”, tambahnya.
Ia juga mengajak semua elemen untuk berkolaborasi dan bahu membahu membagnun Kalimantan Barat di bebrbagai aspek.
“Kemudian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) penting bagi kita untuk bersama – sama meningkatkan IPM, karena IPM kita saat ini terendah se-Kalimantan. Kota Pontianak IPMnya sdh bagus, tapi juga tetap harus ditingkatkan. Untuk angka kemiskinan, saya nilai baik untuk Kota Pontianak. Pengangguran di Kota Pontianak masih lumayan. Jadi antara Kota Pontianak dan Kalbar harus berpacu, bagaimana IPM kita bisa ditingkatkan”, terangnya.
Norsan juga mengajak semua untuk menyamakan pemahaman yang mana pembangunan yang dimulai dari bawah, yakni desa dan kelurahan.
“Kedepannya Ini semua harus dari bawah. Dari tingkat desa dan kelurahan. Saat ini Alhamdulillah desa mandiri di Kalbar sudah 1.800an. Namun harus benar – benar kita pahami, ini jangan hanya sebatas angka, tapi indikator yang riil di lapangan. Misal desa mandiri tapi kesulitan air bersih, bahkan masih ada desa mandiri yang belum teraliri listrik saya trmukan di sintang. Jadi harus benar – benar kita pahami kebijakan yang kita ambil dan harus berpihak kepada masyarakat”, pesannya.
Mengakhiri pidatonya, Norsan berharap Pemerintah Kota Pontianak dapat melaksanakan visi dan misi pembangunannya selama 5 tahun kedepan.
“Mudah- mudahan dengan msurenbang kali ini, Pemerintah Kota Pontianak dapat turut serta membangun Kalbar ke depan lebih baik lagi. Peran pemerintah kab/kota serta desa/kelurahan adalah ujung tombaknya. Apabila ini semua bersinergi saya yakin 5 tahun kedepan akan berubah. Tak lupa, terkait pilkada, kita anggap sudah selesai. Mari bersama, kita membangun daerah kita. Saya yakin jika ini berjalan dengan baik, saya yakin Kota Pontianak lebih maju”, pungkasnya.
Di tempat yang sama, Wali Kota Pontianak Edi Kamtono, menerangkan bahwa Fokus utama RPJMD ini salah satunya adalah Pembangunan infrastruktur yg terintegrasi.
“Kita akan tingkatkan jalan jembatan dan fasilitas publik lainnya, mudah akses bagi disabilitas dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor. Saat ini Jalan Mantap 90,2 persen, Jalan lingkungan 87,6 persen. Dengan luas yang tidak terlalu besar, Kota Pontianak kita sadari mulai terasa sempit. Apalagi Kota Pontianak ini sebagai ibukota provinsi, pusat pemerintahan, perdagangan, pendidikan dan perekonomian. Kita merasakan berbagai tantangan yang harus dihadapi terutama infrastruktur, untuk meningkatkan kualitas dan kapasitasnya”, ucap Edi Kamtono.
Ia juga meminta Pemprov Kalbar mewadahi pembangunan – pembangunan yang berada dan berdampingan dengan wilayah kabupaten – kabupaten lain.
“Kami akan menata dan membangun inner ring road. Mulai dari Sungai Raya dalam, purnama 2, kota baru sampai pall. Diharapkan adanya intervensi dari Pemprov Kalbar untuk mengatur wilayah perbatasan antara 2 wilayah ini terkait RTRW di masing – masing wilayahnya agar dapat diselaraskan. Kemudian kami juga telah mengakomodir keinginan dari warga agar tersedianya transportasi publik, ini terus kami kaji, karena bukan hanya kendaraannya, namun juga sarana pendukung seperti ukuran jalan dan lain – lain harus disesuaikan. Terkait banjir, memang agak lambat, karena kemiringan dataran kita sangat landai hingga ke bibir pantai, jadi harus ditopang dengan pompa pendorong air. Kami juga merencanakan Pembangunan Jembatan Garuda dan prioritas pembangunan – pembangunan lainnya”, ucap Edi.
Dalam mengimplementasikan rencana pembangunan – pembangunan tersebut Edi mengajak semua untuk terus menjalin komunikasi dan berkolaborasi.
“Kami mengajak semua berkolaborasi berdiskusi, bersama perguruan tinggi juga para pakar dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan bagi kota Pontianak guna meningkatkan indeks – indeks penilaian positif bagi Kota Pontianak”, tutupnya.
Sebagai langkah strategis dalam mencapai visi tersebut, Pemerintah Kota Pontianak menetapkan beberapa tujuan utama dalam RPJMD 2025-2029 yang tersurat dalam misi daerah.
Antara lain perihal, penguatan infrastruktur kota, guna memastikan pembangunan dan peningkatan infrastruktur yang mendukung konektivitas, efisiensi layanan publik, serta keberlanjutan lingkungan.
Kemudian inovasi dalam tata kelola pemerintahan, dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi untuk meningkatkan transparansi, efisiensi, dan kualitas pelayanan publik.
Selanjutnya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Adapun prioritas dalam meningkatkan akses dan mutu pendidikan, layanan kesehatan, serta pengembangan keterampilan tenaga kerja agar lebih berdaya saing.
Fokus lainnya adalah mendorong perekonomian yang inklusif dan inovatif. Pemkot terus memberikan dukungan bagi UMKM, industri kreatif, dan sektor ekonomi berbasis teknologi guna meningkatkan daya saing daerah serta menciptakan lapangan kerja berkualitas.
Selain itu juga memprioritaskan upaya menjadikan Pontianak kota yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, serta harmonis dalam keberagaman budaya.
Kegiatan ini turut serta dihadiri oleh beberapa kepala OPD di lingkungan Pemprov Kalbar, Forkopimda Kota Pontianak, seluruh jajaran Kepala OPD dan unit kerja di lingkungan Pemerintah Kota Pontianak, legislator Kota Pontianak, instansi vertikal dan perbankan lainnya, organisasi di Kota Pontianak.(red)
Discussion about this post