
JURNALIS.CO.ID – Pelaksanaan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124 Kodim 0824/Jember di Desa Plalangan, Kecamatan Kalisat, diwarnai tantangan dalam proses penggalian sumur bor.
Setelah mencapai kedalaman sekitar 40 meter, pengeboran yang dilakukan di belakang gawang lapangan desa terpaksa dihentikan karena mata bor patah akibat menabrak benda keras, diduga batu besar.
Kamis (8/5/2025), tim pelaksana bersama personel TNI dan warga memutuskan untuk memindahkan lokasi pengeboran ke area dekat tandon air yang tengah dibangun.
Sejak dipindahkan, penggalian baru kembali dimulai dari nol. Hingga Sabtu pagi (10/5/2025), kedalaman pengeboran di titik baru telah mencapai 15 meter.
Pekerjaan ini dilakukan oleh CV. Putra Branjangan, rekanan yang ditunjuk oleh Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPRKPCK) Kabupaten Jember.
Kepala Bidang Prasarana Utilitas Umum (PSU) DPRKPCK, Rizky, membenarkan adanya insiden tersebut melalui pesan WhatsApp.
“Ya, benar informasinya,” ujar Rizky singkat.
Pembangunan sumur bor ini merupakan bagian dari proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) jaringan perpipaan yang menjadi salah satu kegiatan fisik utama dalam TMMD ke-124. Proyek ini memiliki anggaran sebesar Rp197.301.000 dengan masa pengerjaan selama 60 hari kalender.
Kehadiran sumur bor sangat dinantikan oleh warga, khususnya mereka yang tinggal di Dusun Krajan, wilayah dengan elevasi tinggi yang kesulitan mendapatkan sumber air bersih. Selama ini, membuat sumur terbuka menjadi tantangan karena air tanah berada di kedalaman ekstrem.
Warga sangat bersyukur dengan adanya pembangunan ini, terlebih saat ini tengah memasuki musim kemarau. Sumur bor tersebut diharapkan menjadi sumber air bersih bersama bagi seluruh warga desa.[sgt]
Discussion about this post