
JURNALIS.CO.ID – Konversi sepeda motor berbahan bakar minyak ke motor listrik tidak hanya mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca, tetapi juga membuka peluang peningkatan pendapatan bagi pengemudi ojek online (ojol) melalui penghematan biaya operasional.
Hal ini diungkapkan General Manager PLN UIP Kalbagbar, Johar Wijaya, dalam kegiatan seremonial program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang berkolaborasi dengan IMI Kalbar, di SMK Negeri 4 Pontianak, Rabu (14/5/2025).
“Ke depan, ini menjadi target kami bersama PLN, pemerintah, dan Braja untuk membantu para pengemudi ojek online agar bisa mengkonversi motor berbahan bakar minyak mereka menjadi motor listrik. Dengan begitu, pendapatan mereka bisa meningkat hingga 15% hingga 20%,” jelas Johar.

Ia menambahkan, dari sisi efisiensi energi, motor listrik menawarkan keunggulan signifikan.
“Jika motor BBM 1 liter hanya bisa menempuh sekitar 20 kilometer, motor listrik dengan 1 kWh bisa menjangkau hingga 35 sampai 40 kilometer,” sambungnya.
Johar juga memaparkan rencana PLN untuk melakukan pendataan terhadap para mitra ojek online dan menyediakan infrastruktur pendukung, seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
“Ke depannya, kami akan mendata para pengemudi ojol agar bisa melakukan konversi motor. Jika sudah terbentuk komunitas dan tersedia infrastrukturnya, PLN juga akan menghadirkan SPKLU, termasuk sistem penggantian baterai,” ujar Johar.

Sementara itu, Ketua IMI Kalbar yang juga anggota Komisi V DPR-RI, Yuliansyah, menyambut baik inisiatif konversi ini dan menilai langkah tersebut sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto dalam upaya transisi energi nasional.
“Program konversi dari bensin ke listrik ini sangat selaras dengan arahan Presiden kita, Bapak Prabowo Subianto. Bahkan, beliau sempat mengundang komunitas ojol dalam acara halal bihalal, menunjukkan perhatian beliau terhadap nasib para pengemudi ojol,” kata Yuliansyah.
“Para pengemudi ojol ini akan terus kami dorong dan dukung agar bisa beralih ke motor listrik. Konversi ini sangat bermanfaat karena mampu mengurangi pengeluaran bulanan untuk bahan bakar, sehingga pendapatan bersih mereka dapat meningkat,” tambahnya.
Direktur Braja Elektrik Motor, Yoga Uta Nugraha, juga optimis bahwa minat masyarakat terhadap konversi motor listrik akan terus bertumbuh.
“Jika melihat tahun lalu, sekitar 1.300 kendaraan telah dikonversi di wilayah Jawa dan Kalimantan. Kami berharap di tahun ini jumlah tersebut meningkat, apalagi pemerintah mulai membuka kembali akses terhadap subsidi dan insentif bagi masyarakat yang ingin melakukan konversi,” ujar Yoga Uta.
Dengan semakin banyaknya dukungan dari PLN, pemerintah, IMI Kalbar, serta pihak industri seperti Braja Elektrik Motor, program konversi motor listrik diharapkan mampu mendorong peralihan yang lebih luas ke energi bersih dan mendukung kesejahteraan pelaku sektor transportasi seperti pengemudi ojek online.[den]

Discussion about this post