
JURNALIS.CO.ID – Untuk kedua kalinya, Jumadi Gading, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Kayong Utara, diundang oleh Dewan Bahasa dan Pustaka (DBP) Malaysia untuk tampil dalam Festival Puisi Kota Miri 2025.
Kegiatan ini digelar dalam rangka peringatan Hari Kota Miri ke-20, dan berlangsung dari tanggal 14 hingga 16 Mei 2025 di Gedung Pustaka Negeri Sarawak, Miri.
Puncak acara yang bertajuk Malam Pengucapan Puisi Kota Miri 2025 turut menampilkan pembacaan puisi tradisional dari berbagai negara.

Acara ini secara resmi dibuka oleh Wakil Wali Kota Miri, Tuan Haji Ariffin Mohamad, dan dihadiri oleh tokoh-tokoh penting seperti Dr. Azizul Haji Ismail (Direktur DBP Cabang Sarawak), Hajah Salina Zawawi (Wakil Kepala Eksekutif Perpustakaan Negeri Sarawak), serta Abizai (sastrawan terkemuka Sarawak).
Berbagai penampilan seni budaya meramaikan festival ini, mulai dari deklamasi puisi, lagu puisi, tarian dan nyanyian etnis, syair tradisional, hingga peluncuran buku Antologi Sajak Miri Kota Bestari. Juga diselenggarakan penghargaan bagi para pemenang Sayembara Deklamasi Puisi Miri 2025.
Jumadi Gading membawa identitas budaya lokal Kayong Utara dan Ketapang melalui penampilan syair gulung, yang menjadi ciri khas daerah tersebut.

Ia membawakan syair berjudul Kasih Sayang Ayah dan Ibu Tidak Terbalas, karya Mahmud Mursalin—seorang maestro syair gulung asal Kalimantan Barat.
“Syair ini berkisah tentang cinta orang tua yang tulus kepada anak sejak lahir hingga dewasa, yang tak akan pernah terbalas,” ujar Jumadi.
Dalam penampilannya, Jumadi mengenakan busana Melayu hitam dan diiringi alunan gambus oleh Arif Surdandi, musisi asal Telok Melano. Ia juga menampilkan properti panggung berupa ayunan bayi, sebagai penguat tema syair yang dibawakan.
“Respons penonton sangat luar biasa. Banyak yang terbawa suasana hingga meneteskan air mata saat mendengarkan syair,” ungkap Jumadi.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, termasuk Bupati Kayong Utara, Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia, serta Abizai, sastrawan yang telah mempercayakan kehadirannya dalam ajang bergengsi ini.[bak]

Discussion about this post