
JURNALIS.co.id – MEMPAWAH – Kerusakan jalan di sejumlah titik di Desa Antibar, Kabupaten Mempawah tak hanya mengganggu aktivitas warga, tetapi juga kerap memicu kecelakaan. Minimnya perhatian dari pemerintah membuat masyarakat desa setempat mengambil langkah konkret untuk memperbaiki infrastruktur secara mandiri.
Warga Desa Antibar bergotong royong memperbaiki jalan-jalan rusak di desanya dengan peralatan dan bahan seadanya. Perbaikan ini dilakukan dengan menggalang iuran warga serta memanfaatkan dana sosial yang dialokasikan dari Dana Desa.
Kepala Desa Antibar, Julkarnaidi, yang akrab disapa Eju, mengungkapkan rasa bangganya atas semangat warganya. Ia bahkan turut serta dalam kegiatan perbaikan jalan dan menyebut kekompakan warga sebagai cerminan nilai gotong royong yang luar biasa.

“Saya awalnya sempat kaget melihat semangat mereka. Tanpa diminta, warga langsung bergerak, iuran, dan memperbaiki jalan. Ini menunjukkan kekuatan solidaritas masyarakat kita. Saya juga mewakili warga mengucapkan terima kasih kepada donatur yang telah berpartisipasi memberikan bantuan untuk perbaikan jalan desa ini,” kata Eju, saat ditemui di lokasi perbaikan, Jumat malam, 16 Mei 2025.
Kegiatan perbaikan jalan secara swadaya ini sebenarnya telah dimulai sejak lama oleh sebagian warga, namun tercatat menjadi lebih aktif sejak tahun 2024. Kala itu, warga RT 1 RW 1 memelopori perbaikan jalan rusak berat di wilayah mereka. Semangat ini kemudian menyebar, termasuk ke RT 2 RW 1, dan terus meluas hingga kini.
Hingga Mei 2025, warga telah memperbaiki sejumlah ruas jalan rusak dari RT 1 hingga RT 9. Proses perbaikan dilakukan bertahap. Warga bergotong royong siang maupun malam, warga turun ke jalan. Tidak hanya kaum pria, para perempuan pun turut serta mengangkut bahan seperti pasir dan semen yang dibeli dari iuran warga dan bantuan Dana Desa.

Meski dana desa yang tersedia sangat terbatas dan iuran warga tidak mencukupi, Eju menyebut warga tetap berkomitmen untuk melanjutkan perbaikan jalan. Ia mengakui bahwa alokasi Dana Desa yang kecil belum mampu memenuhi kebutuhan untuk membenahi seluruh ruas jalan secara menyeluruh.
“Dana yang ada kami gunakan untuk membeli bahan dasar seperti semen dan pasir. Walau pun jalan yang kami perbaiki tidak sesuai standar karena keterbatasan dana, namun kami tetap berusaha agar jalan bisa dilalui dengan aman dan lancar,” ujarnya.
Warga Desa Antibar juga menargetkan perbaikan jalan akan terus berlanjut hingga ke wilayah perbatasan Desa Palembang. Iuran warga akan di belikan bahan dan material kebutuhan untuk menambal jalan yang berlubang di Desa Antibar. Sebagian material itu sudah ada dan siap diaplikasikan menutupi jalan yang berlubang.
Aksi Warga Desa Antibar patut menjadi cerminan nyata bahwa semangat kolektivitas masyarakat dapat menutupi kekosongan peran pemerintah. Namun, di saat yang sama, ini juga menjadi alarm keras bagi pemerintah daerah agar lebih tanggap terhadap kebutuhan dasar masyarakat, khususnya infrastruktur jalan yang vital bagi mobilitas dan perekonomian desa. (san)

Discussion about this post