
JURNALIS.co.id — Sabtu malam yang biasanya hangat berubah jadi horor bagi warga Danau Sentarum! Sekitar pukul 18.45 WIB, kobaran api menyala garang dari dapur Kafe Haruna, salah satu tempat nongkrong favorit di kawasan Pontianak Kota.
Api dilaporkan bermula dari wajan maut, alat penggorengan yang ditinggal menyala oleh sang juru masak, Muhammad Farel Eko.
Malam itu, orderan membludak. Tapi kesibukan berubah jadi malapetaka saat percikan api tiba-tiba muncul, menyambar, dan menjilat habis seisi dapur.

“Saya langsung coba padamkan, teriak manggil Aldo, tapi alat pemadam nggak memadai! Langsung saya hubungi Damkar!” kata Eko kepada petugas kepolisian.
Rivaldo Rianto, penanggung jawab kafe, juga kaget bukan main. Dari area depan, ia berlari ke dapur setelah mendengar teriakan. Tapi semuanya sudah telat, api mengamuk hebat.
Tak butuh waktu lama, lebih dari 10 unit pemadam kebakaran dikerahkan. Tim dari Damkar Gotong Royong, Cemerlang, dan BPBD Pontianak bahu-membahu melawan si jago merah. Dalam 15 menit, barulah amukan api berhasil dilumpuhkan.

Menurut AKP Wagitri, Kasi Humas Polresta Pontianak, sumber api berasal dari alat penggorengan yang ditinggal dalam kondisi panas oleh juru masak.
Muhammad Farel Eko, sang chef, mengaku awalnya api kecil digunakan karena lonjakan order khas malam Minggu. Namun nahas, percikan api muncul mendadak dari wajan yang sedang tidak dipakai.
“Kerugian belum bisa dipastikan, tapi penyebab kuat dari wajan panas yang tak dimatikan,” ujar AKP Wagitri, Kasi Humas Polresta Pontianak.
Kini, dapur Haruna Cafe yang biasanya jadi pusat rasa, jadi puing-puing hangus tak bersisa. Untungnya, tidak ada korban jiwa.(Zrn)

Discussion about this post