
JURNALIS.CO.ID – Komitmen Bupati Jember Muhammad Fawait atau yang akrab disapa Gus Fawait dalam mencetak generasi unggul kembali diwujudkan melalui peluncuran program beasiswa bagi putra-putri Jember.
Program ini digadang-gadang sebagai salah satu janji utama pasangan Fawait–Djoko saat masa kampanye Pilkada, dan kini resmi diluncurkan dalam acara Pro Gus’e yang digelar di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Jember, Jalan dr Soebandi No. 29, Kreongan Atas, Patrang, Rabu malam (18/6/2025).
Dalam acara tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Jember Hadi Mulyono menyampaikan bahwa kegiatan ini turut mengundang 18 pimpinan perguruan tinggi negeri dan swasta di wilayah Jember.
Acara diawali dengan penampilan tujuh tarian “Kebiasaan Anak Indonesia Hebat” dari siswa TK Balung. Hadi menyampaikan harapannya agar anak-anak Jember tumbuh cerdas dengan kebiasaan yang baik dan sehat di tengah derasnya arus informasi global.

Menurut Hadi, pendidikan memegang peranan vital dalam menciptakan sumber daya manusia (SDM) unggul untuk menunjang kelangsungan bangsa, meningkatkan daya saing global, dan mendorong kesejahteraan masyarakat.
Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak percaya terhadap tautan pendaftaran beasiswa yang beredar di luar kanal resmi.
“Hingga hari ini belum ada link pendaftaran resmi dari Pemkab Jember, sebab di luaran sudah ada link, dan kami pastikan itu hoaks,” tegasnya.
Sementara itu, dalam sambutannya, Gus Fawait membeberkan berbagai capaian selama 100 hari masa kerjanya, termasuk 20 penghargaan tingkat provinsi dan nasional yang telah diraih Kabupaten Jember.
Ia menekankan pentingnya memantau data kemiskinan agar penggunaan dana APBD lebih tepat sasaran dalam upaya pengentasan kemiskinan.
“Tidak ada cara yang paling efektif dalam mengentaskan kemiskinan kecuali lewat ilmu pengetahuan,” ujar Gus Fawait menegaskan.
Ia juga menyatakan bahwa nilai beasiswa ke depan akan terus ditingkatkan.
“Saya berikan beasiswa ini untuk anak Jember kuliah di Indonesia dan diprioritaskan yang kuliah di Jember,” tandasnya.
Lebih lanjut, beasiswa ini akan mencakup biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) serta bantuan biaya hidup sebesar Rp500.000 per bulan untuk setiap penerima.
Bupati termuda dalam sejarah Jember ini juga ingin mengubah stigma bahwa beasiswa hanya diperuntukkan bagi keluarga miskin.
Menurutnya, kesempatan ini terbuka luas untuk seluruh mahasiswa asal Jember. Bahkan, program ini telah merambah hingga ke luar negeri, seperti China dan Timur Tengah, meski masih terbatas karena keterbatasan anggaran.
Suasana semakin hidup ketika sesi tanya jawab dibuka. Salah satu pertanyaan menyangkut jumlah penerima beasiswa yang dijawab langsung oleh Gus Fawait.
“Ada 8.000 mahasiswa asli Jember (ber-KTP Jember) sebagai penerima,” jelasnya.
Menanggapi pertanyaan mengenai teknis rekrutmen, ia menjelaskan bahwa telah dibentuk Kelompok Kerja (Pokja) yang diketuai langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan.
“Kalau ada masukan dengan perguruan tinggi, saya persilakan, supaya tidak tumpang tindih,” ucapnya.
Sementara itu, Hadi Mulyono menjelaskan bahwa proses seleksi beasiswa akan dibuka melalui enam jalur, yakni jalur prestasi, guru perangkat desa, afirmasi ekonomi, santri pondok pesantren, kompetisi (semester 1), dan jalur khusus untuk kelompok masyarakat yang telah berkontribusi pada pemerintah. Masing-masing jalur akan memiliki kuota tersendiri.
Gus Fawait juga menambahkan bahwa akan ada uji publik bagi para penerima beasiswa. Mereka juga diwajibkan untuk mempromosikan potensi daerah Jember sebagai bentuk timbal balik. Penandatanganan kontrak jangka panjang akan menjadi bagian dari proses ini.
Sebagai informasi tambahan, sejak awal kampanye, pasangan Fawait–Djoko telah mencanangkan program ini dengan target ambisius: menyediakan 20.000 beasiswa bagi anak-anak Jember. Kini, satu langkah besar menuju janji itu telah resmi dijalankan.[sgt]
Discussion about this post