
JURNALIS.CO.ID– Ribuan anak-anak dari berbagai lembaga PAUD memadati Alun-Alun Jember dalam peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2025.
Di tengah keceriaan itu, Bupati Jember Gus Fawait hadir bersama jajaran Forkopimda, menyapa langsung para generasi penerus bangsa.
Dalam kesempatan tersebut, ia menyatakan komitmennya untuk menjawab berbagai tantangan yang masih membayangi dunia anak di Kabupaten Jember.
Status Jember sebagai Kabupaten Layak Anak baru berada di tingkat Nindya. Masih banyak hak-hak anak yang belum terpenuhi secara menyeluruh, seperti akses pendidikan yang memadai, perlakuan yang ramah anak, ruang bermain yang layak, dan jaminan perlindungan sosial.
Bupati Fawait menyebut hal tersebut sebagai pekerjaan rumah (PR) besar yang sedang diupayakan oleh Pemkab Jember.
“Saya pikir pendidikan yang pertama adalah pengajarnya dulu. Mereka harus enjoy dulu, sama seperti pekerja jasa lainnya,” ujarnya kepada awak media, Senin (23/6/2025).
Gus Fawait juga menyinggung soal apresiasi pemerintah daerah kepada guru PAUD yang selama ini baru mendapatkan insentif sebesar Rp480.000 per bulan dan dicairkan setiap triwulan. Ia berjanji akan meningkatkan insentif tersebut pada tahun depan.
“Ke depan kita naikkan walaupun kita perlu waktu, perlu kajian, sehingga nanti ketika kesejahteraan guru sudah terpenuhi maka pelayanan pendidikan semakin baik,” tegasnya.
Menanggapi kritik soal masih minimnya sekolah berstatus Layak Anak serta kondisi infrastruktur sekolah yang rusak, Fawait menyatakan kesiapannya untuk bertanggung jawab.
“Ya benar, tapi kita tidak boleh cengeng, apapun itu harus kita hadapi karena itu adalah tugas dan amanat dari masyarakat kepada kita. Pelan-pelan tapi pasti akan kita perbaiki,” tuturnya mantap.
Sementara itu, Ketua Panitia HAN 2025, Endang Suprihati, menjelaskan bahwa peringatan tahun ini telah dirangkai sejak April dengan berbagai kegiatan, termasuk sosialisasi 7 Kebiasaan Anak Hebat yang dibawakan dalam bentuk tarian kolosal oleh 4.000 murid PAUD.

Tujuh kebiasaan tersebut antara lain bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat.
Endang menegaskan pentingnya peran orang tua dalam membentuk karakter anak. Oleh karena itu, pihaknya juga menggelar workshop parenting yang menghadirkan Ning Gyta, istri Bupati Jember, sebagai narasumber.
Ia berharap gerakan pembiasaan ini dapat dimotori para bunda PAUD di seluruh tingkatan wilayah, dari desa hingga kabupaten.
Dalam rangkaian kegiatan lainnya, digelar pula lomba kreativitas anak dari tingkat kecamatan hingga kabupaten.
Juara pertamanya akan mewakili Jember dalam ajang tingkat Provinsi Jawa Timur yang dijadwalkan berlangsung di Kota Batu.
Di lokasi yang sama, Kepala Bidang Perlindungan Anak pada DP3AKB Jember, Joko Sutriswanto, membeberkan data terkini soal sekolah Layak Anak di Jember.
“Untuk tingkat SMP hanya ada satu yakni SMP Terpadu Darus Sholah. Sedangkan tingkat SD belum ada dan juga SMA,” ungkap Joko.
Ia menambahkan, sebagian besar sekolah di Jember saat ini masih berstatus menuju Sekolah Layak Anak. (Sgt)
Discussion about this post