
JURNALIS.co.id – Direktur Rumah Sakit Daerah (RSD) dr. Soebandi Jember, Dr. dr. I Nyoman Semita, Sp.OT, Spine (K) Fics, turut ambil bagian dalam program Bunga Desaku Cantik yang digelar di Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Sabtu (28/6/2025).
Kehadirannya menjadi wujud nyata dukungan terhadap program prioritas Bupati Jember, Muhammad Fawait atau Gus Fawait, khususnya dalam hal pelayanan kesehatan gratis untuk seluruh warga.
Sebagai rumah sakit rujukan utama milik Pemkab Jember bersama dua RSD lainnya, RSD dr. Soebandi menjadi ujung tombak layanan kesehatan di bawah skema Universal Health Coverage (UHC).
Namun, menurut dr. Nyoman, masih banyak warga yang belum mengetahui bahwa layanan Poli Tumbuh Kembang di rumah sakit tersebut sebenarnya bisa diakses secara gratis.
Dalam kegiatan orientasi Tim Pendamping Keluarga (TPK) se-Kecamatan Silo yang digelar di aula Kantor Desa Sidomulyo, dr. Nyoman hadir sebagai pemateri tunggal.
Ia menyampaikan pentingnya memanfaatkan layanan Poli Tumbuh Kembang, terutama bagi balita yang mengalami stunting atau wasting.
“Balita stunting dan wasting, berat badan sulit naik, berat badan sangat rendah. Nah ini juga harus ditangani. Dengan cara lama, seperti PMT atau pemberian protein, ternyata tidak efektif,” ujar dr. Nyoman.
Ia menambahkan bahwa kini ada pedoman penanganan terbaru dari Kementerian Kesehatan yang menekankan perlunya manajemen khusus dalam menangani anak penderita stunting. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah rujukan segera ke Poli Tumbuh Kembang.
“Penderita stunting akan diberikan susu berkalori tinggi. Dari hasil riset, selama tiga bulan anak diberi susu tersebut bersama ASI dan makanan pendamping, berat badan bisa naik rata-rata 1,5 kg dan tinggi bertambah hingga 4 cm,” jelasnya.

Tak hanya soal pertumbuhan fisik, stimulasi kecerdasan anak juga menjadi bagian dari perawatan di Poli Tumbuh Kembang.
Mayoritas kasus ditangani secara rawat jalan, kecuali ditemukan komplikasi medis seperti TBC, kelainan jantung bawaan, atau penyakit serius lainnya.
“Cukup bawa KTP atau KK. Kalau punya BPJS, silakan digunakan. Kalau belum, tetap bisa dilayani dan akan langsung dialihkan ke skema UHC. Gratis. Bahkan pulang dari sana akan diberi susu high calori untuk dua minggu, lalu kontrol rutin selama tiga bulan,” ungkap dr. Nyoman.
Selain membahas stunting, dr. Nyoman juga menyinggung soal upaya menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Menurutnya, keterlambatan penanganan medis menjadi salah satu penyebab utama.
Ia menjelaskan beberapa kondisi berisiko tinggi yang harus segera ditangani di rumah sakit, antara lain tekanan darah tinggi saat hamil, ketuban pecah dini, perdarahan seperti placenta previa, dan anemia pada ibu hamil.
“Jika melihat salah satu dari empat kondisi tersebut, jangan tunggu lama. Segera bawa ke rumah sakit agar ibu dan bayi selamat,” tegas dr. Nyoman.
Kehadiran dr. Nyoman di tengah warga Sidomulyo menjadi bukti komitmen RSD dr. Soebandi dalam mendekatkan layanan kesehatan ke masyarakat, sekaligus memperkuat keberhasilan program Bunga Desaku Cantik yang diinisiasi oleh Bupati Fawait.[sgt]
Discussion about this post