
JURNALIS.CO.ID — PT Dharma Inti Bersama (DIB), pengelola Kawasan Industri Pulau Penebang (KIPP), menyalurkan bantuan pangan bagi warga terdampak musim paceklik di Desa Pelapis, Kecamatan Kepulauan Karimata, Kayong Utara.
Bantuan sosial ini diserahkan pada Senin (14/7/2025) dan menyasar tiga dusun, yakni Dusun Raya, Dusun Jaya, dan Dusun Kelawar.
Sebanyak 394 warga menerima paket sembako yang terdiri dari minyak goreng, susu kental manis, kecap, dan mie instan.
Penyaluran bantuan ini merupakan bagian dari komitmen tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) perusahaan untuk memberikan dampak nyata bagi masyarakat sekitar wilayah operasionalnya.
“Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat Desa Pelapis yang sedang mengalami musim paceklik. Kami berharap dapat meringankan beban warga,” ujar External Relation Manager DIB, Seno Ario Wibowo, dalam forum dialog bersama warga.
Kegiatan penyaluran bantuan juga diisi dengan dialog terbuka antara pihak perusahaan, aparat desa dan kecamatan, perwakilan kepolisian, serta tokoh masyarakat.
Suasana kekeluargaan tampak mewarnai pertemuan ini, di mana warga menyampaikan terima kasih atas perhatian DIB di masa sulit ketika hasil tangkapan ikan menurun drastis.
Dalam forum itu pula, masyarakat berharap agar komunikasi antara perusahaan dan warga terus terjalin secara terbuka dan kekeluargaan.
Kehadiran DIB dinilai menjadi bukti nyata bahwa perusahaan hadir dan peduli terhadap kondisi sosial masyarakat.
“Kami juga menyambut baik terbukanya ruang komunikasi dua arah seperti ini, karena DIB ingin menjadi mitra yang hadir, bukan hanya dalam pembangunan industri, tetapi juga dalam memperkuat kehidupan sosial masyarakat sekitar,” tambah Seno.
Sebagai perusahaan yang mengoperasikan Kawasan Industri Pulau Penebang (KIPP), PT Dharma Inti Bersama menjalankan berbagai program sosial berbasis kebutuhan masyarakat, mulai dari bantuan kemanusiaan hingga layanan kesehatan.
Hal ini sejalan dengan misi perusahaan dalam mendukung kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat sekitar.
Selain itu, DIB juga berperan aktif dalam menciptakan lapangan kerja dan mendukung hilirisasi industri logam nasional.
Dengan wilayah operasional seluas 2.000 hektare, KIPP memanfaatkan teknologi Bayer untuk pengolahan bijih bauksit menjadi alumina dan teknologi Hall-Heroult untuk produksi aluminium secara terintegrasi dan berkelanjutan.
DIB percaya, kehadiran industri akan bermakna jika turut memperkuat ketahanan sosial dan ekonomi masyarakat lokal.[bak]
Discussion about this post